Hari Amal Bhakti Kemenag 2024: Tema, Logo, dan Sejarah Singkatnya

Hari Amal Bhakti Kemenag 2024: Tema, Logo, dan Sejarah Singkatnya

Irmalasari - detikSulsel
Rabu, 03 Jan 2024 06:15 WIB
Logo Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag 2024
Ilustrasi logo Hari Amal Bhakti Kemenag 2024 (Foto: Situs Kemenag RI)
Makassar - Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) diperingati pada 3 Januari setiap tahunnya. Hari Amal Bhakti yang diperingati tiap tahun merupakan momentum peringatan hari berdirinya Kementerian Agama RI.

Tahun 2024, Kemenag telah memasuki usia yang ke-78 tahun. Dilansir dari laman resmi Kemenag, lembaga ini terbentuk pada masa Kabinet Sjahrir II berdasarkan surat Penetapan Pemerintah No.1 tanggal 3 Januari 1946.

Pembentukan Kemenag dipandang sebagai kompensasi atas sikap toleransi wakil-wakil pemimpin Islam yang telah bersedia mencoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Kata tersebut yakni "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."

Dalam memperingati momentum ini, Kemenag merilis logo dan tema yang berbeda setiap tahunnya. Nah, berikut tema dan logo Hari Amal Bhakti Kemenag 2024 beserta penjelasan makna dan filosofinya.

Tema Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag 2024

Kementerian Agama (Kemenag) RI akan memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 tahun 2024 pada tanggal 3 Januari 2024. Dilansir situs resminya, tahun ini Kemenag mengusung tema "Indonesia Hebat Bersama Umat".

Logo Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag 2024Logo Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag 2024 Foto: Situs Kemenag RI

Logo Hari Amal Bhakti Kemenag tahun 2024 mencantumkan tema dan angka 78 sebagai usia perayaannya. Logo Hari Amal Bhakti dapat diunduh melalui tautan berikut ini.

Link download logo Hari Amal Bhakti Kemenag 2024

Filosofi Logo Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag

Merujuk pada Panduan Hari Amal Bhakti 2024, logo Kemenag tahun ini menggunakan warna ungu dan hijau. Penggunaan kedua warna ini mengandung filosofi sebagai berikut:

  • Warna Ungu

Ungu mewakili kebijaksanaan dan spiritualitas. Sifatnya yang langka dan misterius mungkin membuat warna ungu berhubungan dengan hal-hal supranatural.

Warna ungu juga memiliki sifat artistik, bijaksana, dan intuitif. Mereka dianggap senang memikirkan masalah spiritual dan makna hidup.

  • Warna Hijau

Hijau adalah lambang dari ketenangan, kedamaian, dan kesegaran. Warna hijau dapat digunakan untuk mempengaruhi manusia, baik secara fisik maupun mental karena dianggap mampu mengurangi rasa cemas dan depresi.

Dunia psikologis menggunakan warna hijau untuk membantu seseorang agar memiliki keseimbangan emosi dan keterbukaan komunikasi karena hijau mampu memberikan efek relaksasi.

Setiap penggunaan elemen dalam logo Hari Amal Bhakti juga memiliki makna. Berikut makna elemen-elemen dalam logonya:

  • Terus Melaju: Bergerak progresif terus melaju bermanfaat bagi sesama.
  • Batik Kawung: Lambang terjadinya kehidupan manusia. Harapannya agar manusia tidak melupakan asal-usulnya.
  • Bersatu Berdampingan: Saling gotong royong membantu sesama dan saling menguatkan.
  • Kekuatan: Menggambarkan sebuah lengan yang kuat. Bisa landasan kita untuk menjadi insan yang hebat.
  • Pancasila: Memiliki ideologi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Sejarah Singkat Kementerian Agama

Usulan pembentukan Kementerian Agama pertama kali disampaikan oleh Muhammad Yamin dalam Rapat Besar Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 11 Juli 1945. Muhammad Yamin menyampaikan perlunya diadakan kementerian khusus yang berhubungan dengan agama.

Sebelum terbentuknya Kementerian Agama, urusan umat Islam seperti wakaf pendirian masjid, dan urusan lainnya itu ditangani oleh Mahkamah Tinggi. Menurut Yamin, urusan-urusan tersebut harus diurus oleh kementerian yang istimewa yang sekarang disebut sebagai Kemenag.

Sayangnya, realitas politik menjelang masa kemerdekaan tidak berpihak pada pembentukan Kementerian Agama. 19 Agustus 1954, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar sidang untuk membahas kembali pembentukan kementerian atau departemen. Usulan pembentukan Kementerian Agama tidak disepakati oleh anggota PPKI.

Dalam buku Sedjarah Hidup Kiai Haji Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar, disebutkan bahwa waktu itu orang berpegang pada teori dimana agama harus dipisahkan dari negara. Oleh karena itu, di dalam susunan pemerintah tidak usah diadakan kementerian khusus yang mengurus soal agama.

Keputusan untuk tidak membentuk Kemenag meningkatkan kekecewaan orang-orang Islam yang sebelumnya telah dikecewakan juga oleh keputusan penetapan dasar negara. Dasar negara yang ditetapkan saat itu adalah pancasila, bukan Piagam Jakarta.

Usulan pembentukan Kemenag kembali muncul dalam sidang pleno Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang diselenggarakan pada 25-27 November 1945. Usulan tersebut muncul kembali sebab pentingnya kehadiran Kemenag mulai dirasakan oleh banyak pihak.

Dalam sidang pleno KNIP, usulan pembentukan Kemenag disampaikan oleh utusan KNIP Daerah Keresidenan Banyumas, K.H Abu Dardiri, K.H.M Saleh Suaidy, dan M. Sukoso Wirjosaputro. Ketiganya adalah anggota partai politik Masyumi.

Usulan anggota KNI Banyumas mendapat dukungan dari anggota KNIP khususnya dari partai Masyumi, di antaranya Mohammad Natsir, Dr. Muwardi, Dr. Marzuki Mahdi, dan M. Kartosudarmo. Secara aklamasi sidang KNIP menerima dan menyetujui usulan pembentukan Kementerian Agama.

Usulan anggota KNI Banyumas mendapat dukungan dari anggota KNIP lain khususnya dari partai Masyumi, seperti Mohammad Natsir, Dr. Muwardi, Dr. Marzuki Mahdi, dan M. Kartosudarmo. Secara aklamasi sidang KNIP menerima dan menyetujui usulan pembentukan Kementerian Agama.

Presiden Soekarno memberi isyarat kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta untuk usulan tersebut. Hingga akhirnya pada tanggal 3 Januari 1946 dikeluarkan surat Penetapan Pemerintah No.1 tentang pembentukan Kemenag.

Pembentukan Kementerian Agama pada waktu itu dipandang sebagai kompensasi atas sikap toleransi wakil-wakil pemimpin Islam, mencoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."

Nah, itulah tadi tema, logo, dan sejarah singkat Kemenag. Semoga membantu yah, detikers!


(alk/alk)

Hide Ads