Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi usai kerusuhan yang terjadi di Jayapura saat massa mengantar jenazah Lukas Enembe. Dia menegaskan situasi saat ini sudah normal dan kondusif.
"Kondusifitas ini saya berharap tetap kita jaga kebersamaan, kekeluargaan yang kita bangun di tanah Papua dan tidak boleh tercederai karena hal hal yang tidak seharusnya terjadi," kata Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (30/12/2023).
"Selaku Kapolda Papua saya berharap dapat selesaikan masalah ini dan masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasa," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan kerusuhan yang terjadi pada Kamis (28/12) lalu merupakan peristiwa rasisme yang berbeda saat tahun 2019 lalu. Menurutnya, dua peristiwa itu memiliki konteks yang berbeda.
"Kejadian kemarin berbeda konteksnya dengan kasus rasis yang terjadi pada tahun 2019," tegasnya.
Mathius sendiri sangat menyesali kerusuhan yang terjadi saat massa mengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe itu. Dia mengatakan, kerusuhan itu disusupi oleh orang yang tidak ingin Papua damai.
"Jangan masyarakat yang tidak ada kaitannya apalagi disusupi dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuat Papua ini tidak baik," jelasnya.
Sementara itu, terkait kesiapan pengamanan jelang malam tahun baru nanti, Polda Papua menyiapkan 2.000 personel. Mathius mengajak seluruh masyarakat untuk menciptakan situasi yang aman dan damai saat malam tahun baru 2024.
"Mari ciptakan situasi Kamtibmas di Provinsi Papua aman dan kondusif menjelang Tahun baru 2024," pungkasnya.
(ata/hmw)