Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura turut memberikan santunan bagi 11 pekerja Indonesia yang tewas dalam ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali. Total santunan mencapai Rp 223 juta.
"Jumlah santunan yang diberikan pemerintah Provinsi Sulteng sebesar Rp 223.358.502. Santunan ini mencakup jaminan atas meninggal dunia dan hari tua," ujar Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).
Dedy mengatakan bantuan itu diserahkan Rusdy secara simbolis kepada perwakilan BPJS Sulteng dan seorang anggota keluarga korban. Selain itu, para korban meninggal juga mendapatkan jaminan pensiun yang nilainya sebesar Rp 4.600.800 per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diterima oleh perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Sulteng dan perwakilan seorang anggota keluarga korban," ucapnya.
Dedy menuturkan usai menyerahkan bantuan, Rusdy kemudian menuju ke pabrik PT ITSS di Kawasan Industri PT IMIP untuk melakukan peninjauan. Rusdy didampingi oleh Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Dody Triwinarto, Dandim 1311/Morowali Letkol Inf Alzaki, Kapolres Morowali Suprianto.
Selain itu, ada Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail, Camat Bahodopi Tahir, serta manajemen PT IMIP yang diwakili oleh Board of Director PT IMIP Ervindo Candra.
PT IMIP Beri Santunan Rp 600 Juta
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebelumnya juga memberikan santunan bagi 19 korban tewas senilai Rp 600 juta per orang. Bantuan diberikan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan.
"Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan, PT IMIP sendiri akan memberikan santunan bagi para korban yang meninggal dalam musibah tersebut. Besaran santunan yang diberikan PT IMIP ini sebesar Rp 600 juta untuk masing-masing korban," ujar Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan dalam keterangannya, Selasa (26/12).
Selain itu, PT IMIP juga telah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk pemberian santunan lainnya. 18 korban meninggal akan mendapatkan santunan yang akan diterima ahli warisnya.
"Berupa jaminan santunan sebanyak 48 kali dari upah pokok terendah. Upah pokok terendah di Kawasan IMIP Rp 3.675.000 atau setara Rp 174.400.000. Dana pemakaman jenazah juga diberikan sebesar Rp 10 juta," terangnya.
Untuk diketahui, ledakan tungku smelter di PT ITSS terjadi pada Minggu (24/12) sekitar pukul 05.30 Wita. Ledakan terjadi tepatnya di lantai dua dan lantai tiga kawasan smelter PT ITSS.
Sebanyak 59 orang dilaporkan menjadi korban ledakan maut tersebut yang 19 di antaranya tewas. Sementara masih ada 40 pekerja luka berat dan ringan yang masih menjalani perawatan.
Korban tewas masing-masing 11 pekerja Indonesia, sementara 8 lainnya tenaga kerja asing (TKA) asal China.
(ata/hmw)