Provokasi KNPB-ULMWP di Balik Kericuhan Pengantar Jenazah Lukas Enembe

Raymond Latimahuna - detikSulsel
Sabtu, 30 Des 2023 09:00 WIB
Penampakan Arak-arakan Warga Pengantar Jenazah Lukas Enembe. Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Jayapura -

Kericuhan terjadi saat jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe diantar ke rumah duka untuk dimakamkan. TNI mengungkap kericuhan itu akibat ulah dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang memprovokasi massa.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengatakan ada penyusup saat proses pengantaran jenazah Lukas Enembe. Penyusup itulah yang mencoba membuat situasi di Papua menjadi kacau.

"Kemarin terjadi ada sedikit perkembangan situasi di mana rombongan yang mengantar jenazah dari Sentani ke Koya disusupi oleh orang-orang yang menginginkan Papua ini kacau," kata Mayjen Izak kepada wartawan di Kota Jayapura, Jumat (29/12/2023).


Mayjen Izak mengungkapkan, provokator kericuhan adalah massa dari organisasi KNPB dan ULMWP. Dua organisasi itu disebut yang melakukan aksi anarkis hingga pembakaran

"Tetapi di belakang itu ada penyusup, mereka dari KNPB dari ULMWP yang melakukan pembakaran beberapa bangunan, mobil," ungkapnya.

Menurutnya, kedua organisasi itu memang kerap menjadi dalang aksi anarkis yang terjadi di Papua. Mayjen Izak mengatakan organisasi tersebut ingin Papua merdeka dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dan saya jelaskan juga dan serukan juga kepada mereka-mereka yang namanya Papua merdeka itu tidak ada," tegas Izak.

Selama ini, lanjutnya, kedua organisasi tersebut selalu berlindung di bawah Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Mayjen Izak pun menegaskan PBB telah menutup ruang dekolonisasi atau penghapusan daerah jajahan.

"PBB sudah menutup dekolonisasi Papua tanggal 1 Mei 1963. Tim 100 sudah mengecek ke sana, jadi itu sudah ditutup. Omong kosong semua," paparnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(asm/sar)

Berita Terpopuler

Foto