.webp)
Kontraktor mengungkap wacana penutupan total Jalan Poros Maros-Bone, wilayah Camba, Kabupaten Maros selama 7 bulan pada tahun 2024 batal diterapkan. Rencana itu tidak dijalankan karena warga dinilai belum siap.
"Tidak jadi itu wacana, banyak masyarakat yang tidak siap," ujar Kuasa Kerjasama Operasional (KSO) PT Lambok Arta Gaya Iwan Subhan kepada detikSulsel, Kamis (28/12/2023).
Iwan mengatakan, penutupan total Jalan Poros Camba Maros bisa berdampak pada ekonomi warga. Kerugiannya dianggap lebih besar jika rencana itu dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibatalkan karena lebih banyak kerugian masyarakat. Apalagi kalau 7 bulan ditutup sangat berdampak, dan pemerintah juga menerima respons masyarakat," katanya.
Iwan menerangkan, pihaknya untuk sementara hanya memberlakukan penutupan jalan selama sehari ketika dilakukan pemotongan tebing batu. Namun kegiatan dalam rangka pelebaran jalan tersebut baru kembali berlanjut pada Januari 2024.
"Januari lagi baru lanjut pemotongan batunya. Karena kan sekarang masih libur Nataru sampai tanggal 7 Januari, setelahnya itu baru akan kami lakukan pemotongan batu," jelas Iwan.
Diberitakan sebelumnya, Jalan Poros Camba Maros diwacanakan tutup total selama 7 bulan di tahun 2024. Rencana ini mengemuka di tengah proyek pelebaran jalan yang akan segera dikebut pengerjaannya.
"Per Januari sampai Juli itu direncanakan akan diadakan penutupan total," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulsel Bahar, Rabu (20/12).
Bahar mengatakan rencana penutupan total ruas jalan masih dalam tahap kajian. Pihaknya juga menunggu aturan khusus dari pemerintah pusat karena Jalan Poros Camba Maros merupakan ruas jalan nasional.
"Itu ditunggu (aturannya) dari PUPR. Dia kan untuk jalan dan jembatan kan dia yang ini (kewenangannya). Kita tunggu," imbuhnya.
(sar/asm)
