Proyek pembangunan ruas Jalan Takkalasi-Bainange-Lawo, rute Kabupaten Barru menuju Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mulai mengalami kerusakan. Padahal proyek jalan yang menelan anggaran Rp 69 miliar itu belum diresmikan.
"Sudah banyak retak saya lihat aspalnya. Bukan cuman satu titik saja, tapi saya tidak sempat hitung tadi," ujar salah seorang warga Soppeng Sahrul Ramadhan kepada detikSulsel, Rabu (27/12/2023).
Sahrul mengatakan, Jalur Takkalasi-Bainange-Lawo kerap dilintasinya karena takut terjebak macet di Camba, Maros. Apalagi sudah banyak informasi yang beredar jalur tersebut akan ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah banyak juga informasi beredar kalau Camba nanti jadi ditutup, jalur itu akan menjadi jalur alternatif, dan pas saya lewat jalannya masih ekstrem, belum ada juga pembatas jalan, padahal banyak tikungan patah," katanya.
Anggota DPRD Sulsel Selle Ks Dalle turut menyayangkan pekerjaan dari kontraktor yang terkesan asal jadi. Sementara kualitas dari jalan tersebut diabaikan.
"Sangat disayangkan kontraktor bekerja hanya sekadar kebut waktu. Tetapi cenderung abai terhadap kualitas pekerjaannya," tutur Selle.
Legislator asal Soppeng ini menegaskan, pihaknya akan meminta Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (DBMK) Sulsel untuk segera membenahinya. Namun dirinya tidak segan-segan untuk meneruskannya ke aparat penegak hukum (APH) jika kualitas pekerjaan meragukan.
"Karena ini masih masa pemeliharaan kita berharap Dinas DBMK akan segera meminta kontraktornya untuk membenahinya. Sekaligus memberi warning keras jika secara teknis kualitas pekerjaan sangat meragukan, maka kontraktor harus siap-siap menerima segala risiko termasuk jika bermasalah secara hukum," tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Pembangunan dan Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (DMBK) Provinsi Sulsel Irawan Dermayasamin Ibrahim mengaku akan menindaklanjuti aspal yang retak di Jalan Takkalasi-Bainange-Lawo. Terlebih jalur tersebut memang belum diresmikan.
"Yang pekerjaan tahun ini belum diresmikan. Kalau kontrak pelaksanaan sudah selesai, hanya saja kalau ada kondisi seperti itu, masih tugas penyedia di masa pemeliharaan selama 1 tahun untuk memperbaiki," ucapnya.
Diketahui, proyek jalan tersebut dikerjakan oleh PT Putra Delapan-delapan untuk wilayah Soppeng dengan volume 12,1 km yang dikerjakan selama 210 hari kalender terhitung 3 Maret 2023. Proyek tersebut menelan anggaran Rp 69,3 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Sulsel tahun 2023.
(ata/sar)