Masa jabatan Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Setiawan Aswad diperpanjang selama setahun. Setiawan kini dibebankan tugas baru untuk membangun kawasan industri di daerah berjuluk Butta Panrannuangku itu.
Diketahui, Kepala Bappelitbangda Sulsel itu awalnya dilantik sebagai Pj Bupati Takalar di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman pada 22 Desember 2022. Setiawan lalu menerima surat keputusan (SK) perpanjangan masa jabatan dari Kemendagri yang diserahkan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di kantor Gubernur Sulsel, Jumat (22/12).
Setiawan mengaku akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di Takalar. Pihaknya sementara menyiapkan lahan untuk pembangunan kawasan industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kawasan industri itu kan kita targetkan bisa awal tahun depan itu di semester pertama sudah mulai ada aktivitas," ujar Setiawan kepada wartawan, Jumat (23/12/2023).
Setiawan menargetkan proyek kawasan industri itu akan dibangun secara bertahap. Dia menegaskan lahan akan disiapkan tahun ini.
"Bukan hanya pembebasan lahan, ya, tapi sudah mulai ada pembangunan pabrik. Nah kita memacu ini target pertama kita 300 hektare ini kita upayakan di Desember ini," tambahnya.
Dia mengakui kawasan industri membutuhkan lahan seluas 1.800 hektare. Setiawan berharap proyek ini bisa segera terealisasi untuk pembangunan pabriknya.
"Prosesnya juga progresif di sana oleh investor yang menjadi pengelola kawasan industri. Izin usaha kawasan industrinya sudah diurus. Amdalnya sudah sementara berlangsung, harapannya itu nanti selesai," ucap Setiawan.
Setiawan menjelaskan setidaknya ada dua pabrik yang menjadi fokus utamanya. Dua pabrik yang dimaksud, yakni pabrik pengolahan rumput laut dan pakan ternak dari jagung.
"Jadi kawasan industri ini harus berdiri di atas potensi yang ada dan tidak menghilangkan geliat ekonomi yang selama ini menjadi basis kehidupan masyarakat. Seperti rumput laut, pertanian khususnya jagung ya dan juga perikanan," paparnya.
Fokus Tingkatkan IPM
Setiawan mengklaim Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kenaikan selama setahun kepemimpinannya. Peningkatan IPM itu dipengaruhi dari perbaikan sektor pendidikan dan kesehatan.
"Saya kira capaian-capaiannya juga sangat baik buat kami misalnya IPM kita itu yang tadinya posisi 22 Kita bisa naikkan menjadi 18," ujar Setiawan kepada wartawan.
Setiawan melanjutkan capaian itu masih perlu dimaksimalkan. Pihaknya turut melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membedah dan menyusun strategi Pemkab Takalar melakukan intervensi.
"Ada strategi yang kita upayakan. Intervensinya itu bisa memberi daya ungkit yang lebih tinggi kepada pencapaian IPM kita. Itu insyaallah kita akan coba menerapkan itu semua," katanya.
Menurutnya, kebijakan yang dilakukan dalam hal ini terbukti ampuh mengurangi angka anak yang tidak bersekolah dan disekolahkan. Paling tidak sebagian dari 3.000 lebih anak yang tidak sekolah akhirnya dapat melanjutkan pendidikan.
"Itu kita sudah berhasil mengembalikan anak tidak sekolah, kita sudah data itu anak tidak sekolah di Takalar yang jumlahnya 3.000 lebih. Hampir seluruh bagian itu kita sudah kembalikan ke sekolah, pendidikan formal dan juga di TKBM," lanjut Setiawan.
Setiawan juga memastikan agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat diperkuat mulai dari tingkat yang paling bawah hingga paling atas. Puskesmas dan posyandu akan dibenahi agar pelayanannya maksimal.
"Posyandu ini yang akan kita dorong supaya lebih maksimal lagi karena pendekatannya adalah pendekatan transformasi layanan kesehatan yang memperkuat ini," imbuhnya.
Pesan Pj Gubernur Sulsel untuk Setiawan
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar turut menitip pesan agar Setiawan menjaga kondusivitas daerahnya di tengah suasana Pemilu 2024. Menurut Bahtiar, yang terpenting adalah pelayanan masyarakat dapat dipenuhi dengan baik.
"Dinamika politik silakan dikelola dengan baik. Masyarakat tetap berhak mendapatkan pelayanan publik yang baik. Dan berhak mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik di tengah kontestasi pemilu," sebut Bahtiar.
Dia berharap Setiawan konsisten dalam mengerjakan tugasnya selama ini. Bahtiar menekankan untuk menyelesaikan masalah stunting, kemiskinan ekstrem hingga persoalan pengangguran.
"Jadi angka stunting yang harus diturunkan. Penganggurannya 4,3%. Intinya adalah kita masih punya tantangan besar. Dan Takalar ini termasuk daerah yang menjadi perhatian," tegasnya.
Bahtiar lalu mendorong agar Setiawan memanfaatkan lahan kosong milik Kabupaten Takalar demi kesejahteraan rakyat. Menurutnya, pemanfaatan lahan kosong itu dapat ditanami tanaman pangan hortikultura.
"Kita lihat, potensinya luar biasa. Sayang alamnya yang kosong, gunung-gunungnya tidak ada isinya. Hanya mengandalkan komoditi yang tidak boleh dibiarkan manual saja. Tidak boleh meng-copy paste, tahun ini sama dengan tahun lalu. Harus ada perubahan yang signifikan," pungkasnya.