Pertamina Jamin Ketersediaan BBM Sulsel Saat Nataru, Kuota Tambahan Disetujui

Pertamina Jamin Ketersediaan BBM Sulsel Saat Nataru, Kuota Tambahan Disetujui

Ahmad Nurfajri - detikSulsel
Senin, 18 Des 2023 16:45 WIB
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto.
Foto: Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto. (Ahmad Nurfajri Syahidallah/detikSulsel)
Makassar -

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menjamin ketersediaan BBM untuk Sulawesi Selatan (Sulsel) di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pihak Pertamina menyebut pengajuan tambahan kuota BBM yang diajukan oleh Pemprov Sulsel untuk stok akhir tahun disetujui oleh BPH Migas dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Iya (pengajuan kuota tambahan BBM untuk Sulsel sudah disetujui). Pada dasarnya, secara itu sudah disetujui oleh BPH Migas. Langsung disetujui oleh Pak Presiden sendiri," ujar Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto kepada wartawan di kantornya, Senin (18/12/2023).

Namun Erwin tidak menjelaskan lebih lanjut terkait jumlah tambahan kuota BBM di akhir tahun 2023 untuk Sulsel. Dia juga tidak merinci apakah kuota tambahan BBM yang disetujui itu sesuai dengan pengajuan Pemprov Sulsel atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besarannya nanti secara terpisah saya sampaikan," singkatnya.

Dia mengatakan kuota BBM di Sulsel memang lebih tinggi daripada kuota BBM milik provinsi lainnya di Pulau Sulawesi. Dia menyebut kuota BBM untuk Sulsel tahun 2023 sebesar 4,7% sementara wilayah lainnya hanya berkisar 2%.

ADVERTISEMENT

"Untuk Sulsel, sebenarnya ada kenaikan 4,7% dari kuota. Dan itu yang paling tinggi di Sulawesi. Karena rata-rata di Sulawesi hanya 2%. Jadi di sini kita lihat pertumbuhan ekonomi di Sulsel sangat pesat," paparnya.

Dia menuturkan tingginya kuota BBM ini turut dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi dan investasi yang masuk ke Sulsel. Kuota BBM pun diselaraskan dengan kebutuhan konsumsi yang ada.

"Kita ketahui banyak sekali hilirisasi yang ada, investasi yang masuk. Sehingga mempengaruhi konsumsi yang terjadi," tuturnya.

Di satu sisi, Erwin menuturkan seharusnya Pemprov Sulsel tidak perlu mengajukan kuota tambahan BBM untuk persediaan di akhir tahun. Hanya saja, di tahun ini, Erwin tak menampik kuota BBM untuk Sulsel sudah menipis sehingga perlu melakukan beberapa kebijakan untuk mentaktisi keterbatasan tersebut.

"Pada dasarnya sih enggak (harus mengajukan tambahan kuota BBM). Karena memang di awal tahun sudah ditetapkan. Dan kami melakukan penyaluran itu kan secara seasonality. Artinya tidak tiap sepanjang hari, bulan kan sama konsumsinya," sebutnya.

Erwin menjelaskan keterbatasan pasokan BBM ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk peralihan konsumen dari BBM non subsidi ke BBM bersubsidi. Oleh karena itu, dengan adanya kuota tambahan BBM ini, pihaknya perlu melakukan beberapa kebijakan dalam penyalurannya ke tiap SPBU.

"Kemudian ada juga disparitas harga antara solar yang subsidi dan non subsidi. Sehingga banyak sekali pengguna yang beralih ke subsidi. Jadi memang itu memperbesar konsumsi. Sehingga kami juga perlu beberapa kali melakukan pengaturan penjadwalan ke SPBU. Untuk menjamin stok di SPBU dalam keadaan aman," sambung Erwin.

"Nah itu yang perlu kami atur. Sehingga evaluasinya pada saat menjelang akhir tahun. Apakah kurang atau tidak. Tetapi insyaallah kuota tahun depan, Solarnya lebih tinggi lagi," ungkapnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak khawatir dengan kekurangan pasokan BBM di Sulsel hingga akhir tahun nanti. Apalagi pemerintah pusat telah menyetujui pengajuan tambahan kuota BBM untuk Sulsel.

"Jadi by proses, sambil jalan itu, kita minta tambahan kuota. Sehingga nanti di akhir tahun, kelebihan kuotanya sudah bisa diakui," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sulsel mengajukan penambahan kuota solar sebanyak 21 ribu kiloliter dan pertalite sebanyak 92 ribu kiloliter. Selain itu, Pemprov juga mengajukan penambahan kuota gas LPG 3 kg sebanyak 8 ribu metrik ton (MT).

"Iya. Kita sudah ajukan usulan untuk penambahan kuota jenis solar sebesar 21 ribu kiloliter. Pertalite 92 ribu kiloliter," ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Andi Eka Prasetya kepada detikSulsel, Rabu (22/11).

Eka mengatakan langkah ini diambil usai melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina dan kabupaten/kota di Sulsel. Dia menyebut penambahan kuota BBM bersubsidi untuk mengantisipasi kekurangan pasokan bahan bakar hingga akhir tahun nanti.

"Terkait data usulan atau estimasi kemungkinan-kemungkinan kekurangan kuota tersebut. Dengan pertimbangan tentunya, pihak Pertamina. Ini diestimasikan berkurangnya sampai akhir tahun," lanjut Eka.

Selain itu, dia mengatakan pihaknya juga meminta agar kuota gas LPG 3 kg ditambah untuk persediaan hingga akhir tahun. Hal ini dilakukan demi menjaga pasokan supaya merata di seluruh kabupaten/kota di Sulsel.

"Iya ditambah 3 Kg yang subsidi. Data kuota LPG subsidi 3 Kg berdasarkan Surat Dirjen Migas per 11 Januari 2023 sebesar 283.250 MT dan 18.917 MT (cadangan). Usulan tambahan kuota sampai akhir tahun 2023 sebesar 8.000MT,"sebutnya.




(hmw/asm)

Hide Ads