Bupati Toraja Utara (Torut) Yohanis Bassang kembali menuai kontroversi. Jika sebelumnya diduga memobilisasi aparatur sipil negara (ASN) demi memenangkan istri dan anaknya di Pileg 2024, Yohanis kini disebut memaki bawahannya, Jeniaty Rike Ekawaty hingga mundur dari jabatannya sebagai Camat Rantepao.
Dugaan Yohanis memobilisasi ASN untuk Pileg awalnya diungkapkan oleh Anggota DPRD Toraja Utara Ratte Salurante. Dia mengungkapkan bahwa kepala sekolah (Kepsek) dipaksa mencari suara untuk memenangkan istri dan anak Yohanis Bassang, Agustina Mangande dan Fherino Sakti Bassang.
"Saya dapat laporan dari banyak masyarakat bahkan kepala sekolah kalau tim kampanye caleg itu menyuruh kepala sekolah mencari suara untuk istri dan anak bupati di Pileg nanti," kata Ratte Salurante kepada detikSulsel, Kamis (7/12/2023).
Ratte kian menyoroti karena masing-masing kepala sekolah diberi target mengumpulkan 200 suara untuk Agustina dan Fherino. Dia lantas mengaku prihatin terhadap para kepsek.
"Kasihan mereka karena diberikan beban seperti itu. Di lain sisi mereka dituntut untuk netral, tapi bisa saja jabatan mereka dicopot kalau tidak mau lakukan itu," kata Ratte.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Torut Brikken Linde Bonting mengatakan pihaknya sudah menerima laporan soal Yohanis memobilisasi ASN. Dia memastikan pihaknya akan mengusut dugaan pelanggaran itu.
"Kita sudah bentuk tim, pasti kita telusuri setiap ada laporan masuk meskipun masih laporan awal. Nanti dijadwalkan pemeriksaan beberapa ASN," kata Brikken kepada detikSulsel, Rabu (13/12).
Brikken mengaku sudah menerima laporan awal terkait perkara ini. Pihaknya juga sudah meminta keterangan dari pelapor, dan masih harus mengumpulkan keterangan lain.
"Belum ada buktinya, seperti saya bilang tadi ini baru laporan awal. Kami butuh waktu ya," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(hmw/hsr)