Kontroversi Bupati Toraja Utara: Isu Mobilisasi ASN untuk Pileg-Memaki Camat

Kontroversi Bupati Toraja Utara: Isu Mobilisasi ASN untuk Pileg-Memaki Camat

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Minggu, 17 Des 2023 08:30 WIB
Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang saat laporkan warganya di Polres Toraja Utara.
Foto: Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang saat laporkan warganya di Polres Toraja Utara. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Bupati Toraja Utara (Torut) Yohanis Bassang kembali menuai kontroversi. Jika sebelumnya diduga memobilisasi aparatur sipil negara (ASN) demi memenangkan istri dan anaknya di Pileg 2024, Yohanis kini disebut memaki bawahannya, Jeniaty Rike Ekawaty hingga mundur dari jabatannya sebagai Camat Rantepao.

Dugaan Yohanis memobilisasi ASN untuk Pileg awalnya diungkapkan oleh Anggota DPRD Toraja Utara Ratte Salurante. Dia mengungkapkan bahwa kepala sekolah (Kepsek) dipaksa mencari suara untuk memenangkan istri dan anak Yohanis Bassang, Agustina Mangande dan Fherino Sakti Bassang.

"Saya dapat laporan dari banyak masyarakat bahkan kepala sekolah kalau tim kampanye caleg itu menyuruh kepala sekolah mencari suara untuk istri dan anak bupati di Pileg nanti," kata Ratte Salurante kepada detikSulsel, Kamis (7/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratte kian menyoroti karena masing-masing kepala sekolah diberi target mengumpulkan 200 suara untuk Agustina dan Fherino. Dia lantas mengaku prihatin terhadap para kepsek.

"Kasihan mereka karena diberikan beban seperti itu. Di lain sisi mereka dituntut untuk netral, tapi bisa saja jabatan mereka dicopot kalau tidak mau lakukan itu," kata Ratte.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua Bawaslu Torut Brikken Linde Bonting mengatakan pihaknya sudah menerima laporan soal Yohanis memobilisasi ASN. Dia memastikan pihaknya akan mengusut dugaan pelanggaran itu.

"Kita sudah bentuk tim, pasti kita telusuri setiap ada laporan masuk meskipun masih laporan awal. Nanti dijadwalkan pemeriksaan beberapa ASN," kata Brikken kepada detikSulsel, Rabu (13/12).

Brikken mengaku sudah menerima laporan awal terkait perkara ini. Pihaknya juga sudah meminta keterangan dari pelapor, dan masih harus mengumpulkan keterangan lain.

"Belum ada buktinya, seperti saya bilang tadi ini baru laporan awal. Kami butuh waktu ya," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Yohanis Diduga Maki Camat Rantepao

Belum tuntas dugaan memobilisasi ASN tersebut, nama Yohanis kembali terseret. Dia kali ini disebut menjadi biang kerok Jeniaty Rike Ekawaty mundur dari jabatannya sebagai Camat Rantepao.

Polemik ini berawal saat surat pengunduran diri Jeniaty beredar di media sosial. Dalam suratnya itu, Jeniaty mengaku mundur karena prinsip hidup. Jeniaty mengaku sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi pekerjaannya saat ini.

"Dengan ini menyatakan mengundurkan diri sebagai Camat Rantepao. Adapun alasan saya dikarenakan prinsip hidup serta saya sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi kerja saat ini, yang dimana saya sudah berusaha untuk totalitas dalam bekerja selama ini," tulis alasan Jeniaty dalam surat pengunduran diri tersebut.

Belakangan, Yohanis disebut sebagai orang yang ikut andil terhadap pengunduran Jeniaty. Dia dituding memaki Jeniaty saat apel pada Rabu (13/12) pagi.

"Itu waktu apel, kan kita memang biasa apel setiap pagi. Saat apel, Bupati memaki Bu camat karena dibilang tidak bisa galang dana untuk kegiatan Natal," ujar seorang ASN Pemkab Torut berinisial AP kepada detikSulsel, Sabtu (16/12).

Menurut AP, Jeniaty memang dipercaya oleh Yohanis Bassang untuk penggalangan dana kegiatan Natal Torut. Namun sejak dimaki Yohanis, kata AP, Jeniaty sudah tidak pernah lagi terlihat masuk kantor.

"Padahal paling rajin Bu camat itu," ujarnya.

Jeniaty Rike Ekawaty mundur dari jabatannya sebagai Camat Rantepao. Dokumen IstimewaJeniaty Rike Ekawaty mundur dari jabatannya sebagai Camat Rantepao. Dokumen Istimewa

Sementara itu, Jeniaty Rike Ekawaty enggan berkomentar lebih jauh mengenai pengunduran dirinya. Dia mengaku butuh waktu untuk menenangkan pikiran setelah mengundurkan diri sebagai Camat Rantepao.

"Jangan dulu tanya soal itu. Saya mau tenangkan diri dan pikiran dulu," singkatnya.

detikSulsel mencoba mengkonfirmasi Yohanis Bassang terkait kabar mundurnya Jeniaty karena dimaki. Namun Yohanis belum memberikan respons.

Yohanis Bantah Tudingan Mobilasi ASN, simak di halaman berikutnya...

Yohanis Bantah Tudingan Mobilasi ASN

Yohanis Bassang sendiri sempat membantah tuduhan memobilisasi ASN agar anak dan istrinya menang Pileg. Dia bahkan meminta ditunjukkan bukti atas tuduhan itu.

"Tidak benar lah itu (dugaan memobilisasi kepsek). Ada buktinya nggak, kan tidak ada," tegas Yohanis kepada detikSulsel, Senin (11/12).

Yohanis mengaku santai terhadap tuduhan itu. Dia menilai isu itu hanya dilemparkan oknum tidak bertanggung jawab.

"Ya mungkin itu hanya lawan politik yang tidak bisa bersaing sehingga ada tuduhan seperti itu," tambahnya.

Yohanis mengaku cuma fokus menjalankan pemerintahan. Dia tidak terlibat langsung dalam proses politik istri dan anaknya di Pileg.

"Istri dan anak saya memang maju di Pileg, tapi sebagai Bupati saya tidak mencampuri itu," tegas Yohanis.

Halaman 2 dari 3
(hmw/hsr)

Hide Ads