Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengerahkan 5 unit mobil mini distribution center (MDC) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Layanan toko sembako murah ini dihadirkan untuk mengintervensi demi mengendalikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kami tergabung dalam TPID, kerja sama dengan provinsi dan TPID kota. Jadi saat ini mobilnya itu ada lima truk di lima pasar tradisional," kata Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Sulsel Hasdianto GM saat sidak di Pasar Pannampu Makassar, Rabu (13/12/2023).
Hasdianto menyebut mobil MDC itu masing-masing disebar di Pasar Pannampu, Pasar Pa'baeng-Baeng, Pasar Terong, Pasar Sentral, dan Pasar Daya. Mobil MDC itu menjual bahan pangan strategis yang harganya jauh lebih murah di pasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang siap lima (mobil MDC) lagi. Kebetulan Pak Wali Kota punya sepuluh sebenarnya, tapi lima yang kita aktifkan," tuturnya.
Hasdianto menambahkan program MDC ini akan dikembangkan di kabupaten/kota di Sulsel. Dia berharap kebijakan ini bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Konsep (mobil MDC) ini nanti akan kita kembangkan ke daerah kabupaten kota lain yang menjadi sampling objek BPS. Kenapa kita perlu di Pasar tradisional? Karena di situlah sampling dari BPS untuk menghitung harga. Jadi kita coba intervensi langsung ke jantungnya, sehingga harga bisa kita kendalikan," tegas Hasdianto.
Sementara Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin berkomitmen memastikan stok dan harga pangan terjaga. Pihaknya bersama TPID Sulsel akan melakukan pengawasan secara berkala.
"Saya kira kalau ini intens di lakukan, mudah-mudahan harga-harga di Natal tahun haru itu itu bisa kita kendalikan dengan baik," Bahtiar.
Bahtiar mengungkapkan MDC ini model pertama di Indonesia. Program ini baru diterapkan di Kota Makassar dengan tujuan menekan inflasi.
"Saya kira ini kalau kita bisa melakukan model seperti ini di seluruh kota-kota Indonesia, kota-kota bisa dilakukan, dan provinsi bisa dilakukan serentak, kita mudah-mudahan menjadi mampu mempertahankan inflasi," harapnya.
Menurutnya, program ini bukan sekedar ajang perlombaan untuk menentukan juara bagi daerah yang mampu menekan inflasi. Namun ini adalah upaya agar kebutuhan sembako pokok bisa dijangkau masyarakat.
"Karena masyarakat kita kan harus mendapatkan harga yang baik gitu. Di samping itu teman-teman warga kita yang produsen bahan pokok juga mendapatkan harga yang baik juga. Kita suruh kalau secara seimbang. Supaya masyarakat tenang," tutur Bahtiar.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto juga mengerahkan kontainer terpadu di tiap kelurahan. Kontainer ini menyediakan komoditas pangan yang dijual dengan harga murah.
"Kita kalau khusus kelurahan, ada kontainer terpadu. Nah, itu bisa harian juga," ujar Danny saat ikut memantau di Pasar Pannampu Makassar, Rabu (13/12).
Danny mengatakan kontainer terpadu itu menjual komoditas dengan harga lebih murah. Sembako yang dijual khusus pangan yang mengalami kenaikan harga.
"Tapi lebih ke fokus ke komoditi yang cenderung naik. Nah, biasanya kita fokus gitu, misalnya telur, telur saja kita jual," pungkasnya.
(sar/hmw)