Sejarah Korban 40.000 Jiwa Sulsel Diusul Masuk Buku Pelajaran Sekolah

Sejarah Korban 40.000 Jiwa Sulsel Diusul Masuk Buku Pelajaran Sekolah

Muhclis Abduh - detikSulsel
Selasa, 12 Des 2023 22:09 WIB
Seminar memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa di Parepare, Sulsel.
Foto: Seminar memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa di Parepare, Sulsel. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Peristiwa korban 40.000 jiwa yang terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel) diusulkan bisa masuk dalam buku pelajaran di sekolah. Tujuannya agar generasi penerus dapat mengetahui sejarah penting dari upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Saya kira memang perlu sosialisasi terus (dituliskan di buku pelajaran sekolah dengan lengkap)," ungkap penulis asal Parepare, Andi Makmur Makka ditemui dalam acara seminar memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa, Selasa (12/12/2023).

Makmur yang juga merupakan anak dari korban 40.000 Jiwa ini mengaku, khawatir jika tanpa sosialisasi yang masif, maka sejarah terkait peristiwa tersebut akan terlupakan. Padahal menurut dia, peristiwa tersebut menjadi momentum yang harus menjadi pelajaran di setiap generasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena lama-lama orang lupakan karena tidak dianggap penting," imbuhnya.

Dewan Pembina The Habibie Center ini mengakui perlu ada gerakan bersama untuk bisa membuat peristiwa Korban 40.000 Jiwa ini bisa menjadi hari penting secara nasional. Jika tidak, minimal bisa di skala masyarakat Sulsel.

ADVERTISEMENT

"Mesti ada yang gerakan mendorong (menjadi hari penting nasional)," tuturnya.

Terkait jumlah 40.000 jiwa yang selama ini menjadi patokan namun masih menjadi kontroversi, dia menilai memang belum ada referensi yang bisa menyimpulkan angka pastinya. Namun bagi dia, sampai sejauh ini disimpulkan untuk tidak mempersoalkan angka tetapi menerimanya sebagai simbol banyaknya korban.

"Memang dari sekian banyak (penelitian) tidak pernah mendapatkan angka 40.000 jiwa, jadi diambil kesimpulan bukan jumlah tetapi simbol pengorbanan melalui 40.000 jiwa itu. Jadi tidak menghapuskan 40.000 jiwa itu," imbuhnya.

Monumen Korban 40.000 Jiwa di Parepare menjadi lokasi tempat berjualan.Monumen Korban 40.000 Jiwa di Parepare menjadi lokasi tempat berjualan. Foto: (Muhclis Abduh/detikSulsel)

Soroti Monumen Korban 40.000 Jiwa Jadi Tempat Jualan

Makmur juga menyoroti lokasi Monumen Korban 40.000 Jiwa di Parepare yang saat ini dijadikan tempat berjualan. Dia mengaku hal tersebut menyakiti hati para keluarga korban.

"Jadi kasihan sekali. Monumen saja dipakai tempat makan-makan (pusat kuliner) padahal seharusnya dibuatkan yang bagus bagus untuk dikenang," jelasnya.

Dia mengatakan sebagai lokasi pembantaian, seharusnya lokasi tersebut disterilkan. Sebab lokasi tersebut menyimpan memori bagi keluarga korban.

"Bayangkan perasaan kami anak-anaknya, orang tua kami tertembak di situ. Darahnya bercucuran," kisahnya.




(ata/nvl)

Hide Ads