Bupati Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) Yohanis Bassang mengancam akan mencopot Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Paris Salu gegara pendapatan asli daerah (PAD) rendah. Pemkab Toraja Utara baru mengumpulkan Rp 35 miliar dari target Rp 77 miliar PAD.
"Kita akui, kinerja beberapa SKPD di bidang ini sangat tidak maksimal kerjanya. Masih banyak sumber-sumber PAD kita yang bocor," kata Yohanis Bassang kepada detikSulsel, Selasa (12/12/2023).
Yohanis mengaku geram dengan kinerja bawahannya yang tidak maksimal hingga akhir tahun 2023. Dia pun akan melakukan pergantian sejumlah kepala dinas yang tidak bekerja dengan baik termasuk Kepala Bapenda, Paris Salu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya belum maksimal, SKPD, Bapenda seperti tidak bisa mencari peluang PAD. Kita akan cari orang yang lebih agresif untuk berada di sana, akan ada pergantian (kepala dinas)," katanya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Toraja Utara Salvius Pasang mengatakan target PAD tahun ini sangat sulit untuk dicapai. Menurutnya, target Rp 77 miliar yang dipatok terlalu tinggi.
"Tidak akan tercapai PAD ini, mau bagaimana pun. Target kita memang terlalu tinggi, itu karena defisit anggaran tahun kemarin jadi target PAD kita bertambah. Masuk kas baru kurang lebih Rp 35 miliar dari target Rp 77 miliar itu," ucapnya.
Dia menambahkan, mewabahnya virus flu babi Afrika (ASF) di Toraja Utara berdampak pada retribusi pemotongan hewan yang merupakan lumbung PAD. Tak hanya itu, beberapa pos anggaran juga dialihkan untuk pencegahan ASF.
"Kemudian ASF, ini sangat berdampak bagi PAD. Salah satu penyumbang PAD itu retribusi pemotongan hewan, sangat kurang masuk," katanya.
Terpisah, Kepala Bapenda Toraja Utara Paris Salu mengaku pasrah jika dirinya dicopot gegara PAD rendah. Paris menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut ke Bupati Yohanis Bassang.
"Kita ini hanya bawahan, Bupati punya penilaian itu. Kalau pimpinan mau copot tidak masalah, kita ini cuma bisa kerja semaksimal mungkin," tandasnya.
(hsr/hsr)