Refleksi Peringatan Korban 40.000 Jiwa Parepare, Peran Besar Sulsel untuk RI

Refleksi Peringatan Korban 40.000 Jiwa Parepare, Peran Besar Sulsel untuk RI

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 11 Des 2023 11:40 WIB
Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali saat upacara Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa.
Foto: Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali saat upacara Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa. (Dok. Istimewa)
Parepare -

Pemerintah Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar upacara peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa pembantaian tentara Belanda pimpinan Raymond Westerling pada Desember 1946-Februari 1947. Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali menjadikannya sebagai refleksi mengingat peran besar rakyat Sulsel untuk Indonesia, terutama mempertahankan kemerdekaan.

Upacara digelar di Monumen Korban 40.000 Jiwa di Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie, Kelurahan Ujung Sabang, Kecamatan Ujung, Senin (11/12/2023), Akbar Ali sebagai inspektur upacara. Pejabat dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Parepare turut hadir di lokasi.

Upacara dimulai dengan pembacaan sejarah singkat Hari Korban 40.000 Jiwa, yang dilanjutkan mengheningkan cipta. Setelah acara, Akbar beserta rombongan ziarah ke Makam Kesuma lalu beralih ke Monumen Korban 40.000 Jiwa Watang Bacukiki, Parepare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali saat upacara Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa.Foto: Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali saat upacara Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa. (Dok. Istimewa)

Dalam pidatonya, Akbar mengungkapkan refleksinya di momen Peringatan Korban 40.000 Jiwa. Dia menyebut peringatan tersebut mempunyai makna mendalam.

"Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa adalah momentum bahwa secara simbolik bahwa Kota Parepare dan Sulawesi Selatan mempunyai peranan dan andil yang besar dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia yang telah kita raih," kata Akbar.

ADVERTISEMENT

Akbar pun berharap agar perjuangan pahlawan tidak disia-siakan. Generasi muda punya kewajiban untuk melanjutkan pembangunan di masa yang akan datang.

"Untuk itu sebagai generasi penerus, mari kita hargai apa yang telah mereka korbankan," harapnya.

Akbar menjelaskan peringatan ini untuk mengenang kembali peristiwa pahlawan memperjuangkan kemerdekaan. Momen yang diperjuangkan dengan banyaknya korban jiwa dari rakyat Sulsel akibat tindakan teror tentara Belanda yang beranggotakan 123 orang di bawah pimpinan Kapten KNIL Raymond Paul Pierre Westerling.

"Melalui Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa ini, kita bisa mengenang perjuangan heroik rakyat Sulawesi Selatan mengusir penjajah," paparnya.

Dia memaparkan rakyat Sulsel telah berkorban jiwa dan raga menolak kolonialisme. Apa yang dilakukan oleh rakyat Sulsel setidaknya sebagai pelengkap betapa heroiknya perjuangan bangsa Indonesia mengusir kolonialisme.

"Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa ini bukan hanya milik masyarakat di Parepare maupun di Sulsel, tetapi sudah menjadi bagian dari sejarah Indonesia dalam menghadapi kekejaman rezim kolonial Hindia Belanda," tegas Akbar.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads