Hari Korban 40.000 Jiwa, Walkot Makassar Gaungkan Persatuan Jelang Pemilu

Hari Korban 40.000 Jiwa, Walkot Makassar Gaungkan Persatuan Jelang Pemilu

Rania Al-Syam - detikSulsel
Senin, 11 Des 2023 11:14 WIB
Walkot Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto memberikan bantuan kepada veteran di peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa.
Foto: Walkot Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memberikan bantuan kepada veteran di peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa. (Rania Al-Syam/detikSulsel)
Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menaruh harapan besar pada peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa tahun ini. Danny menggaungkan persatuan masyarakat menjelang Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan Danny usai mengikuti upacara peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa di Monumen Korban 40.000 Jiwa, Jalan Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (11/12/2023). Danny awalnya meminta seluruh masyarakat untuk menghargai dan mengenang pengorbanan orang-orang terdahulu.

"Pertama adalah bagaimana kita menghargai, mengenang nilai pengorbanan orang-orang yang sudah mendahului kita. Nilai pengorbanan jiwa yang diserahkan, sehingga kita sebagai generasi pelanjut harus sungguh-sungguh," ujar Danny kepada wartawan.

Danny menjelaskan pengorbanan para pendahulu juga mesti dilakukan saat ini. Namun bentuknya bukan lagi mengorbankan jiwa, namun dengan mengisi perjuangan kemerdekaan melalui kemajuan.

"Setiap perjuangan pasti ada pengorbanan. Kali ini pengorbanannya barangkali bukan jiwa, tapi kita juga harus berkorban dengan kerja keras
untuk kemajuan, mengisi perjuangan kemerdekaan yang telah diberikan oleh orang-orang tua kita, nyawanya diberikan untuk kita," terangnya.

Danny pun berharap persatuan masyarakat tetap dijaga meski mempunyai pilihan yang berbeda-beda. Apalagi tidak lama lagi Pemilu 2024 akan berlangsung.

"Kedua, bersatunya masyarakat dan TNI, itu kuncinya. Lebih inti lagi adalah bagaimana tetap kita bersatu, terutama menghadapi pemilu yang akan datang. Pilihan boleh berbeda, tapi kita semua sama mencintai Kota Makassar," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa ini turut dihadiri Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo. Upacara ini juga dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar Andi Sundari, dan sejumlah forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sulsel.

Sebagai inspektur upacara, Bahtiar menyebut Belanda dan Jepang dengan sangat lama menjajah negeri ini. Bahkan, mereka disebut enggan mengakui kemerdekaan Indonesia.

"350 tahun Belanda menikmati tanah ini. Ditambah 3,5 tahun oleh Jepang, menikmati dan menjajah tanah ini. Setelah kita proklamasikan, mereka tidak sudi negara ini menjadi negara merdeka dan berdaulat," kata Bahtiar dalam sambutannya.

Dia mengatakan Belanda dan Jepang bahu membahu membangun propaganda licik untuk mendiskreditkan kemerdekaan Indonesia. Mereka bahkan melakukan aksi keji, salah satunya membunuh 40.000 jiwa tak bersalah di tanah Sulsel ini.

"Mereka membuat propaganda internasional, bahwa Indonesia merdeka tidak ada. Mereka tidak mengakui kemerdekaan Indonesia," bebernya.

"Mereka melakukan operasi di seluruh tanah air. Di forum internasional, mereka sebenarnya sudah tidak diakui," lanjut Bahtiar.


(asm/sar)

Hide Ads