Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) mewanti-wanti masyarakat agar waspada terhadap penularan COVID-19 dari 6 jemaah umrah yang terpapar. Di sisi lain, Dinkes juga mengimbau agar masyarakat tidak bersikap panik.
Berdasarkan temuan 6 kasus baru COVID-19 di Sulsel per 6 Desember 2023, tercatat dua kasus dari Makassar, tiga dari Soppeng, dan satu dari Luwu Timur. Dinkes Sulsel memastikan keenam jemaah umrah tersebut telah sembuh usai dilakukan penanganan.
"Yang kemarin itu kan jemaah umrah yang ditemukan influenza. Jadi dilakukan pemeriksaan swab, hasilnya positif. Tapi ternyata, setelah dilakukan pembinaan di bawah Kemenkes, KKP, dan Dinkes provinsi dan kabupaten/kota itu sudah teratasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Yusri Yunus kepada detikSulsel, Minggu (10/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Yusri mengatakan temuan kasus baru COVID-19 di Sulsel tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Sebab, kasus itu pada dasarnya telah diatasi dengan baik.
"Jadi itu kasus kemarin, jangan selalu dibesar-besarkan, karena itu barang sudah selesai mi sebenarnya. Jadi jangan menimbulkan kepanikan, bahwa COVID-19 merebak, itu tidak. Sudah teratasi semuanya," sebutnya.
Meski begitu, dia menjelaskan lonjakan COVID-19 di Sulsel bisa saja terjadi tanpa diduga-duga. Apalagi, kata Yusri, COVID-19 termasuk wabah yang dapat merebak sewaktu-waktu sehingga tidak dapat disepelekan begitu saja.
"Saya kira, kecenderungan potensi kalau berbicara wabah bisa semua terjadi. Cuma ini proses yang harus kita lakukan dengan upaya preventif kepada stakeholder yang terkait. Jangan sampai menjadi sebuah hal yang disepelekan. Itu saja sebenarnya," imbuhnya.
Yusri mengaku pihaknya telah menyiapkan langkah preventif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya adalah mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan walaupun pandemi COVID-19 telah berganti status menjadi endemi.
"Kita sudah pertemuan beberapa kali dengan KKP, selaku pemberian pelayanan di perbatasan, seperti di pelabuhan dan bandara," tuturnya.
"Karena sudah ada pengalaman yang sebelumnya. Kemudian langkah-langkahnya mulai dari penyiapan nakes sampai penataan layanan sudah kita komunikasikan semua fasilitas pelayanan kesehatan," sambung Yusri.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Bukan Varian Baru COVID-19
Yusri kemudian memastikan 6 orang jemaah umrah yang terpapar virus Corona itu bukan varian baru. Dengan begitu, dia menyebut kasus COVID-19 di Sulsel belum signifikan dampaknya.
"COVID-19 di Sulsel belum ada yang signifikan, seperti yang terjadi di Jawa itu," katanya.
Yusri menuturkan keenam orang jemaah itu memang sempat dicurigai dan pada akhirnya terbukti positif terjangkiti virus Corona usai dilakukan swab. Kecurigaan itu bermula saat mereka diketahui mengalami influenza.
Meski begitu, dia menilai gejala itu merupakan hal lumrah dan biasa terjadi. Yusri mengatakan gejala flu itu muncul akibat perubahan iklim.
"Setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi, kasusnya ternyata ditemukan flu. (Cuma) Butuh istirahat, biasalah kalau orang sudah umrah. Apalagi saat umrah pergantian, iklimnya berbeda dengan iklim di Indonesia," bebernya.
Yusri menambahkan, stok vaksin COVID-19 masih tersebar di berbagai tempat dan dapat diakses secara gratis hingga akhir tahun nanti. Oleh karena itu dia berharap masyarakat dapat memastikan telah melakukan vaksinasi.
"Kalau vaksinasi, untuk sementara masih yang kemarin. (Stok vaksinnya) Pasti ada. Karena sampai akhir tahun ini gratis," pungkasnya.