"Jadi itu kasus kemarin, jangan selalu dibesar-besarkan, karena itu barang sudah selesai mi sebenarnya. Jadi jangan menimbulkan kepanikan, bahwa COVID-19 merebak, itu tidak. Sudah teratasi semuanya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Yusri Yunus kepada detikSulsel, Minggu (10/12/2023).
Yusri mengatakan keenam jemaah umrah itu sudah dinyatakan sembuh usai mengalami gejala influenza. Mereka sebelumnya menjalani pemeriksaan swab sebagai langkah pencegahan.
"Yang kemarin itu kan jemaah umrah yang ditemukan influenza. Jadi dilakukan pemeriksaan swab, hasilnya positif. Tapi ternyata, setelah dilakukan pembinaan di bawah Kemenkes, KKP, dan Dinkes provinsi dan kabupaten/kota itu sudah teratasi," tegasnya.
Di sisi lain, dia mengatakan pihaknya juga senantiasa melakukan upaya-upaya untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di Sulsel. Dia juga mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski pandemi COVID-19 dinyatakan usai.
"Kita sudah pertemuan beberapa kali dengan KKP, selaku pemberian pelayanan di perbatasan, seperti di pelabuhan dan bandara," tuturnya.
"Ini kan COVID-19 merupakan sudah dianggap bukan pandemi. Upayanya sama saja dengan kebijakan sebelumnya, seperti menjaga protokol kesehatan. Kemenkes juga sudah mengeluarkan berbagai macam kebijakan melalui surat edaran," lanjut Yusri.
Yusri menyebut potensi penyebaran virus Corona disebut masih berpeluang terjadi. Namun, pihaknya memastikan tetap melakukan langkah antisipasi bersama instansi terkait.
"Saya kira, kecenderungan potensi kalau berbicara wabah bisa semua terjadi. Cuma ini proses yang harus kita lakukan dengan upaya preventif kepada stakeholder yang terkait. Jangan sampai menjadi sebuah hal yang disepelekan. Itu saja sebenarnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Dinkes Sulsel mengungkap 6 orang jemaah umrah yang positif COVID-19 pada 28 November 2013. Namun mereka sudah dinyatakan sembuh.
"6 (orang) positif per tanggal 6 Desember, tapi sudah sembuh," ujar Kepala Dinkes Sulsel Ishaq Iskandar kepada detikSulsel, Jumat (8/12).
Temuan tersebut setelah dilakukan pemeriksaan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Makassar. Mereka dinyatakan mengalami salah satu gejala COVID sepulang dari umrah.
"Kasus COVID-19 30 hari terakhir seluruhnya adalah jemaah umrah, pengambilan swab oleh KKP Makassar, pemeriksaan oleh BTKL Makassar," pungkasnya.
(sar/ata)