- 1. Hujan Abu Vulkanik Landa Sejumlah Daerah
- 2. Sejumlah Warga Mengungsi
- 3. Sebanyak 11 Pendaki Tewas
- 4. Polda Sumbar Ikut Turun Tangan
- 5. Basarnas Kesulitan Evakuasi Pendaki
- 6. Status Gunung Marapi Sudah Level II Waspada
- 7. Ada 46 Kali Letusan
- 8. Imbauan Penting untuk Warga
- 9. Identitas Pendaki Terjebak Erupsi Gunung Marapi
Gunung Marapi mulai mengalami erupsi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter. Akibatnya, sejumlah titik di sekitar gunung dilanda hujan vulkanik.
"Durasi erupsi ada selama 4 menit lebih. Itu terjadi pada pukul 14.54 WIB," kata PVMBG Pos Pengamatan Gunung Marapi Ahmad Rifandi dalam keterangannya.
Dirangkum detikcom, Selasa (5/12/2023), berikut 9 fakta erupsi Gunung Marapi di Sumbar yang tewaskan 11 pendaki:
1. Hujan Abu Vulkanik Landa Sejumlah Daerah
Sejumlah titik yang berada di area kaki Gunung Marapi dilanda hujan abu vulkanik. Adapun daerah yang terdampak yaitu Agam, Tanah Datar, dan Bukittinggi.
Sekretaris BPBD Agam, Olkawendri mengatakan ada 14 dari 16 kecamatan di wilayahnya yang terdampak hujan abu vulkanik. Dua kecamatan yang tidak terdampak ialah Palupuh dan Ampek Nagari.
"Kecamatan Palupuh dan Ampek Nagari tidak terdampak erupsi Gunung Marapi," ujar Agam dilansir detikNews yang mengutip Antara, Senin (4/12).
2. Sejumlah Warga Mengungsi
Salah seorang warga Sungai Pua, Kabupaten Agam, Putri mengungkapkan warga setempat mengungsi setelah dilanda kepanikan akibat erupsi Gunung Marapi. Hal ini lantaran wilayahnya tiba-tiba diguyur hujan abu vulkanik.
"Tadi dentuman cukup keras, abu vulkanik cukup tinggi juga. Untuk saat ini warga ada yang mengungsi dan ada yang memilih berdiam diri dalam rumah. Karena hujan vulkanik masih menguyur," kata Putri kepada detikSumut, Minggu (3/12).
Sementara menurut catatan BPBD Agam, masih ada empat kecamatan terdekat dengan Gunung Marapi yang warganya masih bertahan di rumah usai gunung tersebut erupsi.
3. Sebanyak 11 Pendaki Tewas
Kepala Basarnas Padang Abdul Malik mengungkapkan tercatat ada 75 pendaki yang terdata ketika Gunung Marapi erupsi. Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga Minggu (4/12) pukul 07.10 WIB, sudah ada 49 dari 75 pendaki yang dievakuasi dan selamat.
"49 sudah terevakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah, sebagian di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan di Bukittinggi," ucap Abdul Malik, Senin (4/12).
Dia kemudian melanjutkan total ada 11 orang pendaki yang ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Sementara 18 pendaki lainnya masih belum ditemukan.
"Tim gabungan sudah berhasil menemukan tiga orang selamat, dan sebelas orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia). Dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," katanya.
4. Polda Sumbar Ikut Turun Tangan
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawan mengungkapkan pihaknya turut menurunkan sejumlah personelnya untuk membantu proses evakuasi para pendaki yang masih terjebak akibat erupsi Gunung Marapi. Mereka yang ditugaskan akan bergabung dengan tim relawan lainnya untuk mencari 12 pendaki yang belum ditemukan.
"Sesuai perintah bapak Kapolda Sumbar, maka sejak semalam sampai tadi sudah diturunkan personel untuk memberikan bantuan penanganan bencana erupsi Gunung Marapi di Agam dan Tanah Datar," kata Dwi, Senin (4/12).
5. Basarnas Kesulitan Evakuasi Pendaki
Kasi Operasional Basarnas Agam, Hendri mengatakan pihaknya dan relawan gabungan lainnya mengalami kesulitan untuk evakuasi 26 pendaki yang terjebak saat Gunung Erupsi. Hal tersebut lantaran gunung masih sering erupsi.
"Untuk jalan sebenarnya masih bisa kami akali. Namun untuk erupsi ini kami masih takut. Karena sampai siang ini erupsi masih terjadi. Kami tak ingin relawan jadi korban juga," kata Hendri kepada detikSumut, Senin (4/12).
Oleh karena itu, dia belum bisa memastikan kondisi para pendaki yang masih terjebak di gunung. Hendri mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan evakuasi terhadap pendaki tersebut.
"Kondisi korban kami belum bisa memastikan, karena dia belum bisa kami turunkan. Untuk jumlah di atas itu masih ada 26 orang lagi. 49 lagi sudah kami turunkan," ungkapnya.
6. Status Gunung Marapi Sudah Level II Waspada
Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) mengungkapkan aktivitas Gunung Marapi setelah mengalami erupsi. Dalam keterangannya disebutkan bahwa aktivitas gunung tersebut hingga pada Minggu (3/12) masih pada Level II Waspada.
"Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada)," tulis Kementerian ESDM dalam keterangan tertulisnya, dikutip detikSumut, Selasa (5/12).
7. Ada 46 Kali Letusan
Kepala Petugas Pos Gunung Api (PGA) Marapi Ahmad Rifandi menyebut selama dua hari erupsi , tercatat letusan terjadi sebanyak 46 kali dan hembusan hingga 66 kali. Dengan rincian 36 kali dan 16 hari hembusan di hari Minggu (3/12) dan 10 kali erupsi dan 50 kali hembusan di hari Senin (4/12).
"Selama dua hari total 46 erupsi dan 66 kali hembusan yang terjadi dengan erupsi eksplosif pertama kali pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak atau 5.891 meter di atas permukaan laut," katanya seperti dilansir detikNews dari Antara, Selasa (5/12).
8. Imbauan Penting untuk Warga
Aktivitas erupsi di Gunung Marapi menyebabkan sejumlah wilayah terdampak. Oleh karena itu, masyarakat sekitar diimbau melakukan hal penting.
1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak diperbolehkan mendekati atau melakukan kegiatan pada radius 3 Km dari kawah atau puncak gunung. Hal ini juga berlaku untuk para wisatawan yang berkunjung.
2. Masyarakat sekitar diharapkan untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah serta senantiasa tenang dan tidak terpancing isu-isu letusan gunung.
3. Apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk mengenakan masker ketika keluar rumah guna mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan.
4. Masyarakat juga diimbau untuk mengamankan sarana air bersih. Selain itu, masyarakat juga diarahkan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik supaya tidak roboh.
9. Identitas Pendaki Terjebak Erupsi Gunung Marapi
Berdasarkan data Basarnas yang dilansir dari detikSumut yang mengutip detikNews, berikut identitas para pendaki yang terjebak saat erupsi Gunung Marapi.
Identitas 18 Pendaki Gunung Marapi yang Masih Dicari:
1. M Wilki Syaputra
2. Ilham Nanda Bintang
3. Divo Suhandra
4. Afranda Junaidi
5. Wahlul Alde Putra
6. Novita Intan Sari
7. Riski Rahmat Hidayat
8. Lenggo Baren
9. Reyhani Zahra Fadli
10. Filhan Alfiqh Faizin
11. Aditya Prasetyo
12. Yasirli Amri
13. Irfandi Putra
14. Zikri Habibi
15. Muhammad Iqbal
16. Siska Alfina
17. Liarni
18. Frengki Chadra Kusuma
Identitas 5 Pendaki Gunung Marapi yang Tewas:
1. Nazatra Adzin Mufadhal
2. Muhammad Adan
3. Muhammad Teguh Amanda
4. Nurva Afitri
5. Muhammad Alfikri
Identitas 52 Pendaki Gunung Marapi yang Selamat:
1. Iqbal
2. Jeni
3. Toni Alifian
4. Al Fajri
5. Selastri Anggini
6. Nur Rizki
7. Muhammad Suyudi
8. Shadam Romeigo
9. Adipatiawarman
10. Muhammad Alif
11. Lingga Duta Andrefa
12. Muhammad Faith Ewaldo
13. Elika Maharani
14. Dewi Anggraini
15. Naomi Johana Simanjuntak
16. Sri Wahyuni
17. Banget Hasiholan Mare-mare
18. Nolianus Hogejau
19. Lolita Veronica
20. Nabila Habibba Rabbi
21. Diyah Surya Purnama Sari
22. Noor Annisa Alsyarrina Putri Lubis
23. Didik Salahudin
24. Happy Nurafni
25. Irwan
26. Syaiful Anwar
27. Lili
28. Ahmad Albar
29. Edho Rustamsyah
30. Deswita
31. Kasih
32. Brima Danu
33. Ikhwanudin
34. Firnando Situmorang
35. Widya Azhamul Fadilah Zain
36. Rexy Wendesta
37. Irvanda Mulya
38. Bima Pratama Nasra
39. Tita Cahyani : dibawa ke RSUD Padang Panjang
40. Zulfadil Alzukri
41. Michael Ahmad Zofthi
42. Hendra
43. Rofid Alhakim
44. Rahmat Agus
45. Chandra Sahiloho
46. Lidia Fatmasari
47. Zhafirah Zahrim Febrina
48. Aditya Sukirno Putra
49. Muhammad Fadli
50. Muhammad Ridho Kurniawan Bakar
51. Muhammad Arbi Muharman
52.Ahmad Firman
(hmw/nvl)