Wanita di Bone Meninggal Usai Diduga Lambat Ditangani di Puskesmas

Wanita di Bone Meninggal Usai Diduga Lambat Ditangani di Puskesmas

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 05 Des 2023 10:30 WIB
Puskesmas Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulsel.
Foto: Puskesmas Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Bone -

Perempuan bernama Andi Juheriani (32) dilaporkan meninggal usai diduga lambat mendapat pelayanan di Puskesmas Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keluarga pasien menuding pihak puskesmas tidak menghiraukan permintaan rujukan ke rumah sakit.

"Keluarga kami sudah meninggal karena tidak mendapat pelayanan di Puskesmas Cina. Dokter hanya bilang tunggu di saat kondisinya kritis," ujar kerabat pasien, Wiwin kepada detikSulsel, Selasa (5/12/2023).

Wiwin menjelaskan pasien yang disapa Andi Ani itu masuk di Puskesmas Cina pada Minggu (3/12) malam. Dia tidak merinci penyakit yang diderita Andi Ani namun kondisinya sudah setengah sadar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat di puskesmas, lanjut Wiwin, pihaknya sudah berulang kali memanggil dokter namun tidak merespons. Pasien baru mendapat penanganan ketika keluarga sudah mendesak dalam keadaan emosi.

"Mereka terkesan acuh tak acuh dengan pasien, selalu bilang tunggu kalau dipanggil. Terakhir Pak Desa Kalibong yang temui langsung disampaikan kalau kesadarannya menurun. Tapi tetap bilang tunggu dan tidak melakukan tindakan medis," kata Wiwin.

ADVERTISEMENT

Wiwin menerangkan, keluarga pun meminta surat rujukan ke Puskesmas Cina pada Senin (4/12). Keluarga ingin Andi Ani dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Bone.

Namun permintaan surat rujukan tersebut lambat mendapat respons dari pihak puskesmas. Keluarga lantas terpaksa membawa paksa pasien ke rumah sakit.

"Dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang kami menunggu rujukan, tapi pihak puskesmas tidak mengeluarkan rujukan. Berapa kali kami keluar temui dokternya hanya bilang tunggu, jadi pihak keluarga ambil paksa dan bawa ke UGD RSUD Tenriawaru," bebernya.

Humas RSUD Tenriawaru membenarkan pasien atas nama Andi Ani tiba di rumah sakit dalam kondisi sekarat. Namun Andi Ani dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.15 Wita, Senin (4/12).

"Kondisi korban memang sudah sekarat saat dibawa ke rumah sakit. Korban sempat dilayani di perawatan intensif, namun meninggal pada pukul 18.15 Wita," ucap Dedy.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT Puskesmas Cina Andi Hasnah menegaskan pihaknya tetap melayani pasien saat masuk. Dia berdalih hal ini karena adanya kesalahpahaman.

"Ini miss komunikasi sebenarnya. Pihak keluarga langsung na ambil pasien pergi dengan infus, na kira mi tidak dibati-bati (dilayani)" ucap Hasnah.

Hasnah membantah pihaknya mengabaikan Andi Ani sebagaimana tudingan keluarga pasien. Dia menegaskan semua warga atau pasien yang berobat akan mendapat pelayanan.

"Tetap dilayani, karena dipasangkan infus. Semua pasien yang masuk tetap kami layani," jelasnya.




(sar/asm)

Hide Ads