Pria Gorontalo Curhat Istri Sakit Tak Dilayani Puskesmas hingga Meninggal

Gorontalo

Pria Gorontalo Curhat Istri Sakit Tak Dilayani Puskesmas hingga Meninggal

Apris Nawu - detikSulsel
Sabtu, 02 Des 2023 21:50 WIB
Pria bernama Arif Ismail mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Foto: Pria bernama Arif Ismail mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo. (dok.istimewa)
Gorontalo -

Pria bernama Arif Ismail mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo. Dia mengungkap istrinya, Nur Hayati meninggal gegara tidak mendapatkan pelayanan saat mendatangi Puskesmas Telaga.

"Ya pak, saya sudah dua kali ke Puskesmas (Telaga), jadi pak yang pertama ditolak di suruh arahkan ke rumah sakit, baru kedua dorang (mereka) tidak respons," kata Arif Ismail kepada detikcom, Sabtu (2/12/2023).

Arif mengatakan istrinya mengalami sesak nafas setelah tiga hari menjalani operasi caesar di rumah sakit. Dia kemudian membawa istrinya ke Puskesmas Telaga di Jalan Raya Imam Bonjol No 11, Desa Buhu, Kecamatan Telaga, pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya punya istri ini posisi abis lahiran tapi sudah lama keluar dari rumah sakit sudah tiga hari. Kemudian pas tanggal 28 November 2023 sekitaran jam 01.30 pagi istri saya dia anfal akan sesak nafas baru langsung saya bawa ke Puskesmas Telaga sampai di sana 01.45," terangnya.

Namun saat tiba di puskesmas, Arif tidak menemukan petugas di Unit Gawat Darurat (UGD). Padahal fasilitas kesehatan (faskes) tersebut seharusnya buka 24 jam untuk melayani warga.

ADVERTISEMENT

"Sampai disana di UGD tertutup pada hal itu tertulis 24 jam. Kami tidak direspons, sampai saya ketuk pintu dan masuk di dalam ruangan puskesmas," katanya.

Arif mengungkap sempat berkeliling di puskesmas mencari dokter dan petugas. Di salah satu ruangan dia menemukan tiga pasang sandal namun ruang tersebut terkunci dan tidak ada jawaban saat diketuk.

"Lanjut ba cari ruang penerimaan resep tidak direspons baru lanjut di ruangan bersalin dorang pe pintu ada ta kunci tapi ada sandal tiga pasang kita ada toki pintu tetap tidak ada yang buka sampai kita so ba taria (sampai berteriak) akan tetapi dorang tidak buka," bebernya.

Dia pun kembali menghampiri istrinya di parkiran di atas bentor dan memutuskan membawa istrinya ke Rumah Sakit (RS) Islam Kota Gorontalo. Namun dalam perjalanan kondisi istrinya semakin memburuk dan dinyatakan meninggal saat sampai di rumah sakit.

"Dalam perjalanan kita (punya) istri pe detak jantung melemah sampai di Rumah Sakit Islam sekitar pukul 02.34 di depan UGD kita pe istri dorang (mereka) dokter dengan perawat ada periksa dokter mereka bilang kita pe istri meninggal dunia," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Ismail T. Akase mengatakan tidak ada penolakan pasien di Puskesmas Telaga. Dia menyebut saat itu petugas puskesmas sedang memeriksa pasien lain di ruangan belakang.

"Tidak ada penolakan layanan atau telantarkan pasien. Yang benar malam itu petugas puskesmas ada di ruangan belakang sedang melakukan pemeriksaan pasien lain. Namanya saja ada pasien jadi mereka bekerja 24 jam," kata Ismail yang dikonfirmasi terpisah.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads