Sandiaga Soroti Pengelolaan Sampah di Geopark Maros-Pangkep Sulsel

Sandiaga Soroti Pengelolaan Sampah di Geopark Maros-Pangkep Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 02 Des 2023 11:15 WIB
Sejumlah wisatawan menaiki perahu di dermaga Rammang-Rammang di Desa Wisata Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Foto: Geopark Maros-Pangkep. (ANTARA/ARNAS PADDA)
Makassar -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyoroti pengelolaan sampah di Global Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sandiaga meminta agar hal itu menjadi atensi apalagi wisata itu masuk sebagai UNESCO Global Geopark.

"Salah satu masukan dari UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep adalah pengelolaan sampah di destinasi geopark ini nanti akan kita kolaborasikan," kata Sandiaga usai menghadiri acara Road To Temu Alumni IKA Poltekpar Makassar, Jumat (1/12/2023).

Sandiaga mengatakan pengelolaan Geopark Maros-Pangkep harus melibatkan anak muda. Dia mendorong agar dalam pengelolaannya bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gaspol nggak pakai lama langsung kita berikan satu kebijakan yang langsung bisa dirasakan masyarakat sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan ekonomi," ucapnya.

Sandiaga mengaku khawatir jangan sampai Geopark Maros-Pangkep ditegur UNESCO hingga kehilangan statusnya. Dia lantas menyinggung Geopark Kaldera Toba yang mendapat kartu kuning dari UNESCO karena pengelolaannya.

ADVERTISEMENT

"Kan ada kekhawatiran UNESCO Global Geopark ketika tidak terkelola sumber dayanya dengan baik bisa mendapatkan kartu kuning seperti dialami Danau Toba," sebut Sandiaga.

"Ini jangan sampai terjadi di tahun pertama dari UNESCO Global Geopark Maros Pangkep, tapi justru bisa menghadirkan kesejahteraan dan ekonomi hijau ini bisa membuka peluang usaha dan kerja mudah," tambahnya.

Sandiaga menambahkan persoalan sampah memang sudah sewajarnya dikelola dengan baik. Dia mengatakan hal ini bisa menjadi peluang usaha baru.

"Sampah yang belum terkelola dengan baik, baik di perkotaan, pedesaan maupun juga di destinasi wisata. Jadi saya tadi menyampaikan bahwa ini adalah peluang usaha," ujar Sandiaga.

Peluang usaha di sektor persampahan kata Sandiaga, bisa direalisasikan jika pengelolaannya terdigitalisasi. Hal ini menjadi bagian dalam mendorong konsep ekonomi hijau.

"Kalau sampah kita kelola dengan terintegrasi menggunakan digitalisasi ini bisa menciptakan satu juta lapangan kerja baru. Ini sudah kita buktikan di beberapa destinasi seperti di Papua, pengelolaan sampah yang terpadu, terintegrasi, terdigitalisasi bagian daripada ekonomi hijau dan menciptakan ekonomi hijau dan kerja mudah," pungkasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads