Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan akan mengawal dengan baik kasus dua oknum polisi menembak empat nelayan hingga dua orang tewas di Konawe Selatan. Polda Sultra juga memberikan santunan untuk keluarga dua nelayan yang tewas.
"Besok (hari ini) kita akan berikan santunan ke keluarga nelayan, bersamaan dengan peringatan HUT Polairud yang ke-73," kata Dirpolairud Polda Sultra Kombes Faisal F Napitupulu dalam keterangannya, Kamis (30/11/2023) malam.
Faisal mengatakan pihaknya mengedepankan sisi kemanusiaan dalam penanganan insiden penembakan empat nelayan tersebut. Dia menyebut pihaknya mengawal proses perawatan para korban, autopsi kedua korban tewas hingga dimakamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami komitmen mengedepankan sisi kemanusiaan dalam penanganan kasus penembakan ini," katanya.
Dia menuturkan pihaknya telah beberapa kali bertemu dengan pihak keluarga nelayan. Pihaknya turut berduka cita atas tewasnya kedua korban dan sangat menyayangkan penembakan yang dilakukan anggotanya.
"Dan pascakejadian saya sudah berkoordinasi dengan Kepala RS Bhayangkara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada korban termasuk dokter-dokter terbaik untuk menangani korban," tuturnya.
Faisal menuturkan jajaran Ditpolairud Polda Sultra menggelar pertemuan dengan nelayan di Desa Cempedak pada Kamis (30/11) siang. Ia menuturkan istri korban MC meminta untuk dikembalikan perahunya.
"Untuk saat ini kita buatkan pinjam pakai, lalu diserahkan ke keluarga nelayan. Tadi juga kita berikan bantuan sembako kepada keluarga dan masyarakat nelayan di Cempedak," ungkap dia.
Ditpolairud Polda Sultra juga telah melakukan langkah-langkah persuasif dalam mencegah kegiatan pencarian ikan dengan menggunakan bahan peledak. Ke depan, warga di Pulau Cempedak akan dijadikan sebagai kampung binaan.
"Ke depannya juga kita akan memberikan bantuan rompong terhadap warga desa Pulau Cempedak dan kita akan menjadikan warga pulau ini sebagai warga binaan," tandasnya.
Terpisah, Kepala Desa Cempedak Sapirudin menyambut niat baik Ditpolairud Polda Sultra bersilaturahmi di tempat mereka. Sapirudin menuturkan Ditpolairud juga bersilaturahmi ke keluarga 4 nelayan tersebut.
"Tadi juga sekaligus jajaran Ditpolairud Polda Sultra kembali bersilaturahmi dengan keluarga korban," tuturnya.
Sementara itu, keluarga korban bernama Sarwan mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak Polda Sultra. Ia juga meminta agar nelayan U dan AL diberikan perlindungan agar tidak ada intervensi yang mengganggu psikologi kedua korban.
(hsr/sar)