Unjuk rasa massa yang memperingati 62 tahun deklarasi kemerdekaan west Papua 1 Desember di Kota Sorong, Papua Barat Daya ricuh. Massa aksi menyerang polisi dengan lemparan batu yang dibalas dengan tembakan gas air mata.
Pantauan detikcom di lokasi aksi di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong, Jumat (1/12/2023), massa aksi mulai berkumpul di depan Ramayana Mall sejak pukul 10.00 Wita. Awalnya aksi tersebut berlangsung aman dan kondusif.
Kemudian aparat kepolisian datang untuk mengamankan aksi massa, namun seketika massa aksi langsung menyerang polisi dengan lemparan batu. Karena massa aksi kian ricuh, polisi lantas menembakkan gas air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembakan gas air mata tersebut membuat massa berlarian hingga masuk ke permukiman warga. Namun dalam pelariannya massa juga tetap menyerang polisi dengan batu dan juga botol kaca.
"Jadi, sampai detik ini situasi masih bisa kita kendalikan. Tadi, sedikit ada dorongan-dorongan karena memang siang ini bertepatan dengan Pawai Santa jadi untuk teman-teman yang melakukan aksi, kita sedikit dorong berikan imbauan," kata Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy P. Yudianto kepada wartawan, Jumat (1/12).
![]() |
Happy mengatakan aparat sudah mengimbau agar massa membubarkan diri. Tetapi, massa melakukan perlawanan hingga dibalas oleh aparat.
"Kita ingatkan untuk segera membubarkan diri. Tapi, mereka ada sedikit perlawanan sehingga kita dorong. Ini aksi memperingati 1 Desember. Jadi kita sudah imbau dari kemarin agar mereka tidak melakukan aksi, namun mereka tidak mengindahkan. Kita berikan peringatan sekali dua kali. Kita berikan batas waktu, sudah cukup. Kita bubarkan secara terukur," ungkapnya.
Lebih lanjut, Happy mengungkap sebanyak 70 personel Polresta dan juga 1 pleton Brimob Kompi B diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Happy menjamin situasi Kota Sorong sudah kondusif dan aman.
"Kami melibatkan 70 prajurit dan BKO dari Brimob Kompi B 1 pleton. Situasi saya jamin aman, masyarakat tidak perlu khawatir. Situasi sudah kondusif," tutupnya.
(hsr/nvl)