Andy mengungkapkan beban puncak untuk wilayah Sulselrabar ada di angka 1.800 MW. Sementara pasokan listrik normalnya bisa mencapai 2.300 MW.
"Dari pembangkit air sendiri kita sudah kehilangan kurang lebih 650 MW yang saat ini dimaksimalkan dengan pembangkit yang lain (diesel) itu. Alhamdulillah kita sampai hari ini tidak terjadi pemadaman total, namun kita manajemen antara 200 MW. Diatur lah polanya agar tidak dilakukan pemadaman total," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, PLN UID Sulselrabar sudah menghitung total kompensasi yang disiapkan akibat pemadaman listrik bergilir. Total kompensasi yang disiapkan mencapai Rp 39 miliar untuk 3,7 juta pelanggan di wilayah Sulselrabar.
"Rp 39 miliar itu untuk kompensasi nanti dibayarkan untuk Oktober itu yah. Kan kita masih hitung lagi November belum selesai. November selesai, kita hitung lagi," kata GM PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin kepada wartawan, Kamis (30/11).
(ata/hsr)