PDAM Pinrang Salahkan Listrik Padam di Balik 2 Bulan Air Keruh

PDAM Pinrang Salahkan Listrik Padam di Balik 2 Bulan Air Keruh

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 30 Nov 2023 08:30 WIB
Warga Pinrang, Sulsel mengeluhkan air PDAM keruh kecokelatan.
Foto: Warga Pinrang, Sulsel mengeluhkan air PDAM keruh kecokelatan. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Warga di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan kondisi air dari PDAM yang sudah 2 bulan terakhir keruh. Direksi PDAM berdalih kualitas air bersih terganggu akibat listrik sering padam.

"Itu masalah mati lampu. Belum sampai (selesai pengolahan) air sudah mati lampu," kata Direktur Utama PDAM Tirta Sawitto Pinrang Nasrun Tahir saat dikonfirmasi, Rabu (29/11/2023).

Dia menjelaskan, pengolahan air tidak berjalan normal selama listrik sering padam. Hal itu diakuinya telah diberitahukan kepada pelanggan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami jelaskan ke pelanggan bahwa kami kuras air tidak bisa normal karena baru sekitar 6 jam operasi sudah mati lagi," bebernya.

Nasrun menyebut saat dilakukan pengolahan air sebelum terdistribusi ke pelanggan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan. Namun karena terjadi pemadaman sehingga tetap saja ada kotoran yang tertinggal.

ADVERTISEMENT

"Kalau air non stop sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi ini belum selesai untuk proses pembersihan listrik mati jadi tertinggal itu kotoran dan membuat air keruh," jelasnya.

Warga Keluhkan Air 2 Bulan Keruh

Warga sudah 2 bulan terakhir merasakan kualitas air dari PDAM yang keruh. Air yang terdistribusi ke rumah pelanggan disebut tidak layak digunakan.

"Kami keluhkan pelayanan PDAM Pinrang ini. Sudah sekitar dua bulan mi ini. Di grup khusus pelanggan di mana di situ ada pihak PDAM Pinrang, warga protes terus sebab ini sudah lama kondisinya jadi warga kesal," ungkap warga inisial MK kepada detikSulsel, Rabu (29/11).

MK menuturkan kualitas air sempat membaik ketika kondisi itu diangkat di media. Namun kualitasnya belakangan kembali buruk dan bahkan semakin parah.

"Dulu sempat bagus beberapa hari, tetapi kalau yang ini sebulan terakhir lebih parah. Dulu bisa bagus dikasih tenang beberapa jam, kalau ini biar dikasih tenang karena cokelat warna air," keluhnya.

MK mengaku para warga pun kecewa karena pihak PDAM sejauh ini juga belum memberikan solusi atas kondisi air yang keruh dan tak layak pakai itu. Dia berharap ada tanggung jawab pihak PDAM Pinrang untuk melakukan perbaikan secepatnya.

"Kami jelas mendesak ini PDAM tolong diperhatikan pelanggan ini. Bayangkan kondisi begini sudah sebulan mulai akhir Oktober sampai sekarang," tegasnya.

Selanjutnya warga keluhkan tagihan membengkak...

Warga Keluhkan Tagihan Membengkak

Selain kualitas air, sebelumnya warga berinisial HM turut mengeluhkan sistem pembayaran PDAM yang tak jelas atau hanya memakai taksiran. Dia membandingkan dirinya harus membayar sampai Rp 80 ribu per bulan tetapi tetangganya hanya membayar Rp 30 ribu.

"Pembayaran saya kadang membengkak Rp 80 ribu per bulan, sementara tetangga dia cuman bayar Rp 30 ribu," kata HM, Selasa (17/10) lalu

HM menduga perbedaan itu terjadi lantaran petugas hanya membuat taksiran pemakaian air kepada tetangganya. Sebab meteran air tetangganya tidak terjangkau petugas lantaran mempunyai pagar rumah.

"Cek per cek ternyata ini ini tetangga ada pagar rumahnya sehingga petugas hanya taksir saja pemakaian airnya," imbuhnya.

Terkait itu, Direktur Utama PDAM Tirta Sawitto Pinrang Nasrun Tahir membantah. Dia mengungkap proses pencatatan meteran selalu disesuaikan dengan pemakaian dari pelanggan.

"Jadi begini, untuk pembacaan meter kami tidak lakukan kebijakan. Pada saat membaca meteran tidak mungkin mau tembak (ditaksir)," tegasnya.

Situasi yang terjadi kata dia, malah sebaliknya yakni biasanya pelanggan memakai pompa. Hal tersebut biasanya berefek terhadap pembacaan meteran pemakaian pelanggan.

"Biasanya faktor itu pelanggan biasa pakaikan pompa. Jadi pada saat pompa kecepatan tekanan lebih tinggi dan pengaruhi ke meterannya dan ada juga efek macet meteran," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads