Perairan Pulau Garaga Kecokelatan gegara Tanggul Perusahaan Tambang Jebol

Maluku Utara

Perairan Pulau Garaga Kecokelatan gegara Tanggul Perusahaan Tambang Jebol

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Selasa, 28 Nov 2023 23:50 WIB
Kondisi perairan di Pulau Garaga, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan menjadi keruh kecokelatan.
Foto: Kondisi perairan di Pulau Garaga, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan menjadi keruh kecokelatan. (Dok. Istimewa)
Halmahera Selatan -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara mengungkap hasil pantauan terkait penyebab perairan di Pulau Garaga, menjadi keruh kecokelatan. Jebolnya tanggul perusahaan tambang disebut sebagai pemicunya.

"Tim dari DLH baru balik dari lokasi kemarin. Laporan pemantauan dan investigasi belum saya terima, namun ada laporan secara lisan ditemukan penyebabnya adalah jebolnya tanggul penahan air limpasan akibat curah hujan tinggi," ujar Kepala DLH Halmahera Selatan Samsul Abubakar kepada detikcom, Selasa (28/11/2023).

Samsul mengatakan curah hujan yang tinggi di lokasi sub kontraktor PT Wanatiara Persada membuat tanggul penahan limpasan meluap. Namun dia mengaku masih menunggu laporan lengkap dari timnya di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Curah hujan tinggi di lokasi PT Jinchuan Contruction Indonesia, sub kontraktor dari PT Wanatiara Persada. Nanti data lengkapnya disampaikan setelah ada laporan dari tim," imbuh Samsul.

Sementara itu, Wakil Ketua Area PT Wanatiara Persada, Daeng mengakui tanggul perusahaan jebol. Namun, Daeng enggan menjelaskan lebih jauh terkait peristiwa tersebut dan meminta menghubungi Kepala Area Divisi Environment PT Wanatiara Persada, Waldi Ganiero.

ADVERTISEMENT

"Iya (tanggul jebol), langsung ditanyakan saja ke pak Waldi. Karena waktu orang dari DLH datang, saya tidak dampingi," katanya singkat.

Sebelumnya diberitakan, perairan di Pulau Garaga, Kabupaten Halmahera Selatan yang menjadi tempat budi daya mutiara berubah warna menjadi keruh kecokelatan. Perubahan pada warna air laut tersebut kini tengah diselidiki pemerintah daerah setempat.

"Saya juga dapat informasi kemarin dari salah satu staf perencanaan di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Halmahera Selatan. Dia kirim gambar itu, jadi torang (kami) baru bentuk tim dan tadi baru turun ke lokasi," ujar Kepala DLH Halmahera Selatan, Samsul Abubakar kepada detikcom, Rabu (22/11).

Lebih lanjut, Samsul menuturkan, titik pencemaran adalah areal budidaya kerang mutiara laut. Sedangkan lokasinya tidak jauh dari perusahaan tambang nikel PT Wanatiara Persada.

"Iya betul, (di areal pencemaran adalah tempat) budi daya mutiara. (Jumlah perusahaan budi daya mutiara) satu saja, saya kurang tahu nama perusahaannya, tapi memang tempat itu budi daya kerang mutiara," jelasnya.

"(Titik pencemaran) dekat PT Wanatiara Persada, di teluk itu. Tapi torang (kami) belum tahu posisi air yang keruh itu datang dari mana, torang (kami) belum bisa pastikan, nanti tim turun baru dorang (mereka) cek, apakah dari Wanatiara atau apa, belum bisa dipastikan, nanti dorang (mereka) cek dulu," tambah Samsul.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads