Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengaku geram harga cabai yang tinggi belum juga teratasi di Sulsel. Dia menemukan harga cabai Rp 25 ribu per kilogram saat berkunjung ke Kabupaten Bone.
"Ini harus kita hentikan. Masa tiap minggu, ini sudah 4-5 gubernur diskusinya cuma cabai-cabai aja. Masa cabai ngalahkan manusia," ujar Bahtiar di acara Pelantikan Pj Ketua Dekranasda untuk 6 kabupaten/kota di Aula Tudang Sipulung, Jumat (24/11/2023).
Bahtiar mengatakan harga cabai dapat ditekan dengan manajemen yang baik. Apalagi cabai merupakan tanaman yang dapat tumbuh tanpa perawatan khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Logikanya aja sederhana. Kita kan orang kok dikalahkan sama tumbuhan kecil namanya cabai. Kalau kita tidak mampu mengatasi ini, memang kebodohan luar biasa kita," sebutnya.
"Kita harus jujur, kita sangat bodoh. Karena itu jenis tumbuhan yang dilempar pun tumbuh. Tapi kita dibuat sibuk oleh dia ini setiap minggu," lanjut Bahtiar.
Dia pun meminta kerjasama seluruh pihak untuk membantu menekan harga cabai dengan cara menanam 10 pohon cabai di tiap rumah. Menurut Bahtiar, dengan cara itu cabai tidak lagi jadi persoalan nasional.
"Kapan ini harus dihentikan? Ya harus dihentikan sekarang. Mulai hari ini saya minta bantuan ta semuanya. Tanpa terkecuali. Kita harus menghentikan persoalan cabai menjadi masalah nasional. Malu," tuturnya.
Bagi Bahtiar, persoalan harga cabai yang kian tinggi itu banyak menyita perhatian. Di sisi lain, masih banyak hal lain yang perlu diberi atensi dan diselesaikan.
"Kita hentikanlah 3-4 bulan ke depan. Supaya energi kita pikirkan lagi yang lain. Kan masih banyak masalah lain yang kita harus selesaikan. Masa masalah cabai aja gak selesai. Tiap minggu harus diabsen," imbuhnya.
Dia juga mengaku kaget dengan harga cabai yang ada di pasar Bone saat melakukan kunjungan kerja. Bahtiar menyebut harga cabai itu bukannya turun, malah melonjak kian waktu.
"Saya sama Bupati Bone harga cabai Rp 25 ribu. Saya kaget, yang harusnya pertama kali saya jadi gubernur Rp 15 ribu. Itupun sudah naik Rp 5 ribu dari harga normalnya," bebernya.
"Saya jadi gubernur, harganya jadi Rp 18 ribu. Terus Rp 25 ribu. Bukannya turun malah naik terus. Kemarin saya di Pasar Daya, Pasar Batangase, harganya sudah Rp 80 ribu," tutup Bahtiar.
(hsr/hsr)