Pembelaan Golkar soal Camat di Parepare Diduga Dukung Caleg Anak Taufan Pawe

Pembelaan Golkar soal Camat di Parepare Diduga Dukung Caleg Anak Taufan Pawe

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 23 Nov 2023 06:30 WIB
Ilustrasi Bendera Golkar/Antarafoto
Foto: Ilustrasi Bendera Golkar/Antarafoto
Parepare -

DPD II Golkar Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) merespons dugaan Camat Bacukiki, Saharuddin, mendukung anak mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Muh Ilhamsyah Taufan sebagai caleg. Golkar menegaskan tidak terlibat atas dugaan pelanggaran ASN itu.

Ketua DPD II Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan mengatakan tidak ada intervensi kepada siapa pun untuk memberi dukungan kepada celeg Golkar. Erna yang juga ibu dari Ilhamsyah menegaskan dirinya tidak terlibat.

"Yang jelas saya sama sekali tidak terlibat. Apalagi atas nama Golkar atau ketua Golkar (intervensi dukungan kepada Camat Bacukiki)," kata Erna Rasyid kepada detikSulsel, Rabu (22/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Enra pun mengklaim anaknya itu didukung oleh banyak orang. Dengan begitu, dirinya tidak mau mencampuri lebih jauh soal dukungan masyarakat yang diberikan terhadap anaknya.

"Yang mendukung anak saya kan banyak yang meminta lewat saya, tapi saya serahkan kepada mereka," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Erna, dukungan masyarakat untuk anaknya juga tidak boleh ditolak. Erna mengaku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas dukungan yang datang untuk Ilhamsyah sebagai caleg DPRD Parepare.

"Kalau ada masyarakat yang dengan sukarela mendukung anak saya, masa saya tolak. Saya hanya mengatakan terima kasih," tuturnya.

Pengakuan Camat Bacukiki

Saharuddin juga sudah buka suara soal dugaan dirinya mendukung caleg yang merupakan anak Taufan Pawe. Dia mengaku masuk di sebuah grup WhatsApp keluarga yang namanya belakangan berubah.

"Awalnya, grup WhatsApp itu adalah keluarga, saya bergabung untuk silaturahmi keluarga," ujar Saharuddin kepada detikSulsel pada Kamis (16/11).

Saharuddin menuturkan nama grup keluarga yang ia masuki itu tak disadari berubah menjadi grup caleg Muh Ilhamsyah Taufan. Dia mengaku langsung meminta admin untuk mengeluarkannya saat mengetahui dirinya berada di dalam gurp.

"Namun, setelah beberapa bulan, grup berubah nama menjadi salah satu caleg. Saya langsung minta untuk dikeluarkan saat itu, tapi mungkin admin sibuk sehingga saya tidak dikeluarkan," terangnya.

"Setelah DCT, saya bersikeras untuk dikeluarkan, namun saya merasa tidak enak karena status saya sebagai camat dan ASN," imbuhnya.

Selain itu, Saharuddin juga mengaku tidak mengetahui di dalam grup itu ada Ketua DPD II Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan dan Muh Ilhamsyah Taufan. Dia berdalih baru mengetahuinya setelah keberadaannya di dalam grup viral di media sosial.

"Saya tidak tahu kalau di dalam grup ada caleg itu, saya juga tidak tahu kalau saya ternyata menjadi admin. Nanti saya tahu saat ada keluarga yang tanya karena screenshotnya sudah viral, nah dalam percakapan di sana ada orang tanya alamat, jadi saya jawab karena saya tahu. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," paparnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bawaslu Paprepare Terima Laporan

Ketua Bawaslu Parepare Muh Zainal Ansun mengungkapkan dirinya sudah menerima laporan dugaan camat melanggar netralitas ASN. Namun pihaknya masih akan mendalami dugaan pelanggaran netralitas dalam laporan itu.

"Benar, kami sudah menerima laporan atas camat tersebut. Kita masih mendalami soal dugaan netralitas tersebut," kata Zainal kepada detikSulsel, Rabu (15/11).

Zainal mengatakan dari informasi awal yang diterima Bawaslu, Saharuddin diduga mendukung Ilhamsyah yang merupakan caleg dari Partai Golkar. Hal itu dibuktikan dengan bukti formil dan materiil yang diterima Bawaslu dari pelapor.

"Yang bersangkutan masuk dan berkomentar di grup WhatsApp pemenangan salah satu caleg Golkar di daerah pilih (dapil) 2. Benar, ada dugaan pelanggaran netralitas di sana," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads