Bawaslu Pinrang Periksa Kadinsos Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Bawaslu Pinrang Periksa Kadinsos Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Muhclis Abduh - detikSulsel
Selasa, 21 Nov 2023 08:45 WIB
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pinrang menemukan ada lima orang yang dicatut namanya menjadi kader partai politik (parpol) di Pinrang.
Foto: Kantor Bawaslu Pinrang.(Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Bawaslu Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) menelusuri pesan whatsapp yang dikirimkan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pinrang, Rusli untuk evaluasi pemenangan caleg tertentu. Bawaslu pun kini sementara menelusuri pelanggaran netralitas ASN dalam kasus tersebut.

"Kami sudah melakukan penelusuran terkait itu (pesan whatsapp untuk evaluasi pemenangan caleg) dan kami mengklarifikasi beberapa orang, kami sudah lakukan itu," kata komisioner Bawaslu Pinrang, Aswar kepada detikSulsel, Senin (20/11/2023).

Pihaknya juga mengklarifikasi kepada Kadinsos Pinrang, Rusli terkait pesan yang beredar tersebut. Pihaknya mengaku sudah melakukan pleno untuk menentukan status kasus tersebut, namun enggan membocorkan hasilnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah ketemu di kantornya (Rusli). Kami sudah plenokan cuman tidak boleh kami bocorkan hasil plenonya," bebernya.

Aswar juga enggan mengungkapkan apakah hasil pemeriksaan tersebut ada unsur memenuhi syarat untuk diproses. Lagi-lagi dia berdalih hasil pleno tak bisa dibocorkan.

ADVERTISEMENT

"Itulah tidak bisa kita bocorkan karena ini hasil pleno sifatnya tertutup, pleno tertutup, jadi tidak bisa kita publikasi," kilahnya.

Sementara itu, Kadinsos Pinrang Rusli mengakui adanya pesan untuk evaluasi pemenangan caleg. Namun pesan tersebut dia dapatkan dari nomor yang tidak diketahui.

"Pesan itu ndi bukan tulisan saya. Melainkan pesan dari nomor yang tidak saya ketahui," kilahnya.

Dia menegaskan pesan itu awalnya hendak dia teruskan untuk menanyakan kepada Camat Patampanua apakah menerima pesan serupa. Namun ternyata pesan tersebut masuk ke percakapan grup.

"Pesan itu hendak saya teruskan ke Camat Patampanua, ternyata salah kamar saya teruskan pesan itu. Saya mau kirim ke camat untuk menanyakan apakah dapat pesan yang sama dari orang yang tidak dikenal. Ternyata nomornya pak camat tidak aktif saat itu," tambah Rusli.




(ata/ata)

Hide Ads