"(Nonjob) Ada. (Berdasarkan hasil) job fit eselon II," kata Danny kepada wartawan di Balai Kota Makassar, Senin (20/11/2023).
Danny belum mengungkap pejabat nonjob yang dimaksud. Namun dia mengaku pejabat yang dinonjobkan dari jabatannya karena pertimbangan kinerja.
"(Alasannya) Kinerja rendah, tidak kuasai tugasnya, ada juga yang tidak pernah masuk, tidak aktif," tuturnya.
Dia menambahkan proses job fit ini juga akan berdampak pada mutasi jabatan. Sejumlah pejabat dipastikan akan dipindahkan ke posisi lain.
"Ada banyak yah, yang gampang ji dilihat, teman-teman tahu ji itu. Kalau ada yang tergeser-geser itu, memang harus digeser," tambah Danny.
Menurut Danny, pejabat yang dimutasi karena dinilai tidak menunjukkan kinerja yang maksimal. Dia ingin pejabat yang dimutasi nanti bisa sesuai dengan kompetensinya.
"(Kalau dimutasi) Asal jangan tidak cocok di tempat lain," ujarnya.
Danny belum membeberkan jadwal detail pelantikan pejabat hasil job fit tersebut. Namun pelantikannya akan dilakukan menyesuaikan penetapan APBD 2024.
"(Pelantikan pejabat hasil job fit) Awal Desember baru jadi," imbuh Danny.
Diketahui, Pemkot Makassar menggelar job fit untuk pejabat eselon II pada 3-5 November lalu. Job fit tersebut diikuti staf ahli, asisten, hingga kepala SKPD.
Job fit ini dilakukan setelah seleksi lelang 6 jabatan lowong dibatalkan. Pasalnya pendaftar seleksi jabatan itu minim peminat.
"Karena sepi peminat, kita tunda dulu," kata Danny kepada detikSulsel, Senin (23/10).
Adapun 6 jabatan eselon II lingkup Pemkot Makassar yang masih lowong, yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Kepala Dinas Perpustakaan, Kepala Dinas Sosial, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
(sar/asm)