Rapat Koordinasi Proyek PSEL Makassar, Danny Target Groundbreaking Tahun Ini

Rapat Koordinasi Proyek PSEL Makassar, Danny Target Groundbreaking Tahun Ini

Rania Al-Syam - detikSulsel
Senin, 20 Nov 2023 15:46 WIB
Ketua TPD Ganjar Pranowo di Sulsel Moh Ramdhan Danny Pomanto.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. Foto: (Ahmad Nurfajri Syahidallah/detikSulsel).
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menggelar rapat koordinasi terkait perkembangan proyek pengolahan sampah energi listrik (PSEL). Danny menargetkan proyek itu sudah groundbreaking atau dibangun tahun ini.

"Kalau selesai hari ini, terus pengumuman pemenang sudah ada, masa sanggah terus ada penetapan, kita mau cepat supaya groundbreakingnya bisa tahun ini," kata Danny usai rapat di Kantor Balai Kota Makassar, Senin (20/11/2023).

Danny mengatakan sudah membahas satu persatu dokumen yang diperlukan dalam menjalankan proyek tersebut. Dia turut melibatkan Inspektorat untuk mengecek kembali dokumen-dokumen yang sudah ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian mempertimbangkan semua surat dari proses yang ada, masih ada penyempurnaan lagi, dasar-dasarnya penetapannya sudah ada," ungkapnya.

Menurut Danny, proyek ini harus dilakukan dengan hati-hati. Sehingga dia menegaskan mitigasi masalah saat proyek berjalan perlu dimaksimalkan.

ADVERTISEMENT

"Semua kemungkinan-kemungkinan mitigasi yang harus kita lakukan secara maksimal termasuk rekomendasi BPKP yang harus dijawab, dan insyaallah hari ini bisa selesai," ucapnya.

Lebih lanjut, Danny mengaku yakin proyek PSEL bisa dijalankan tahun ini lantaran proses tender juga sudah berjalan. Adapun jika proses tender lanjut ke masa sanggah, hanya akan membutuhkan waktu selama 2 pekan.

"Kalau sanggahan itu tidak lebih dari dua minggu. Bisa (terkejar akhir tahun ini), kita ini kan sedikit lebih hati-hati," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar Ferdy Mochtar mengungkapkan proyek PSEL membutuhkan anggaran hingga Rp 3 triliun. Kebutuhan anggaran tersebut akan dibebankan ke investor.

"(Kebutuhan anggaran) Rp 2-3 triliun dalam bentuk investasi," kata Ferdy Mochtar saat dihubungi, Kamis (16/11).

Ferdy mengatakan teknologi pengolahan sampah yang digunakan akan ramah lingkungan. Investor akan dibebankan untuk menanam modal dan teknologi dalam proyek ini.

"Prosesnya sepenuhnya dikelola oleh swasta/investor yang menanamkan modal dan teknologi,"ujarnya




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads