Bahtiar Optimis Jadikan Sulsel Produsen Pisang Nomor Satu Dunia di 2024

Bahtiar Optimis Jadikan Sulsel Produsen Pisang Nomor Satu Dunia di 2024

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 07 Nov 2023 18:30 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Tana Toraja -

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengaku optimis menjadikan Sulsel sebagai produsen pisang nomor satu di dunia. Dia menyebut akan membuktikannya di 2024 mendatang.

"Kami sangat optimis akan menjadikan Sulsel ini sebagai produsen pisang nomor satu di dunia. Lihat saja nanti 2024," kata Bahtiar kepada wartawan di Tana Toraja, Selasa (7/11/2023).

Bahtiar mengungkapkan program rintisannya itu sejauh ini sudah banjir peminat. Beberapa akademisi, perbankan, dan seluruh pemerintah daerah (Pemda) di Sulsel diklaim mendukung untuk menjalankan programnya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah banyak peminat, kita sudah ada APBD kemarin diketok, dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan, swasta juga ada serta ilmuwan dan akademisi juga akan ikut membantu kami untuk menjalankan program ini," ungkapnya.

Dia pun menargetkan penanaman 1 miliar pohon pisang di Sulsel dalam kurun waktu 1 tahun. Bahtiar menyebut program tersebut akan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat Sulsel, dengan penghasilan dipastikan Rp 8 juta hingga Rp 9 juta setiap bulannya.

ADVERTISEMENT

"Selain ketahanan pangan kita nanti, bisnis ini sangat menjanjikan. Anggaplah kita punya lahan 1 hektare saja, kita tanam 200 lebih pohon, misalnya paling rendah itu harganya Rp 50 ribu, kita sudah bisa dapat Rp 9 juta per bulan. Gaji ASN sekarang sekitar Rp 5 juta kan, akan kalah itu ASN sama petani. Gaya ji ASN," ucapnya.

Bahtiar pun meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mendata masyarakat agar diberikan bantuan bibit. Menurutnya, programnya tersebut sudah melalui kajian-kajian akademisi dan perhitungan ekonomi, sehingga dirinya sangat yakin programnya membawa dampak positif bagi masyarakat Sulsel.

"Kita melibatkan akademisi yang pernah meneliti pisang dengan perhitungan ekonomi tentunya. Bahkan saya mau bangun sekolah pisang, menciptakan doktor-doktor pisang karena saya sulit temukan akademisi di bidang ini. Jadi masyarakat yang punya lahan tidur silakan langsung ke OPD terkait, nanti didata kemudian kami berikan bibit," ujar Bahtiar.

Sementara itu, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung mengutarakan, pihaknya sudah mempersiapkan lahan tidur seluas 30 hektare untuk program Pemprov Sulsel tersebut. Jumlah tersebut kata dia, di luar dari lahan masyarakat Tana Toraja yang berminat untuk budidaya pisang.

"Ada lahan yang kami siapkan kurang lebih 30 hektare untuk program ini, itu di luar lahan masyarakat yang berminat juga. Tentu bagus yah, karena kita sudah punya kopi, cabai Katokkon yang terpedas, kemudian ada lagi pisang, kalau ini sukses kita tidak khawatir lagi soal ketahanan pangan kita," ucapnya.




(asm/hsr)

Hide Ads