Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan hanya tersenyum dan mengedipkan mata saat ditanya ketegasannya soal kelanjutan Ibu Kota Negara (IKN). Gestur Anies soal IKN itu pun menyisakan tanda tanya.
Gestur itu diperlihatkan Anies saat sesi wawancara bersama awak media usai memaparkan visi misinya dalam Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (5/11/2023). Anies awalnya ditanya soal pembangunan di Indonesia timur.
Di akhir wawancara, Anies lalu ditanya soal visi misinya yang tak menyinggung IKN. Namun Anies enggan merespons dan hanya tersenyum lalu mengedipkan mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya Anies menutup sesi wawancara bersama awak media. Anies kemudian beranjak meninggalkan lokasi wawancara.
"Sudah yah cukup," ujar Anies, singkat.
Anies Heran Selalu Ditanya soal IKN
Anies juga sempat ditanya soal IKN saat memaparkan gagasannya di Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis (13/7) lalu. Anies mengaku heran selalu ditanya soal perencanaan dan pembangunan IKN.
"Saya juga kadang-kadang heran kenapa sering ditanyakan ya (soal pembangunan IKN) apa ada masalah ya sebetulnya?" kata Anies di akhir pemaparan gagasannya.
Selanjutnya Anies menyebut sebenarnya banyak masalah negara yang perlu dipertanyakan selain isu pembangunan IKN. Di antaranya masalah soal ketersediaan pangan yang murah hingga BBM subsidi untuk masyarakat.
"Kok saya tidak ditanyain dengan pangan murah, bagaimana subsidi BBM, itu kok tidak pernah ditanyakan, kok IKN selalu ditanyakan, ya apa sebenarnya dalam alam bawah sadar kita ada pertanyaan ya sesungguhnya?" tanya Anies lagi.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Anies Singgung Otot Politik
Anies juga menyinggung soal otot politik saat ditanya soal IKN di Rakernas Apeksi. Menurutnya, sesuatu yang direncanakan dengan baik maka tidak perlu otot politik untuk melaksanakannya.
"Bapak ibu semua kita adalah orang-orang yang dipilih secara politik melalui proses Pilkada, dan di dalam bapak ibu mengelola program, bapak ibu tentu pernah merasakan sesuatu yang direncanakan dengan baik memiliki dasar yang kuat, tidak perlu otot politik untuk bisa dilaksanakan," kata Anies.
Sebelum itu, Anies juga berbicara tentang visi yang dia tawarkan ke depannya. Salah satunya tentang urbanisasi.
"Indonesia adalah sebuah negara yang dikenal sebagai negara agraris dan maritim. Tetapi, sejak 2009 lebih banyak penduduk tinggal di kota daripada di desa. Jadi kalau sampai dengan sekarang, 14 tahun kemudian, proporsi penduduk tinggal di kota lebih banyak daripada di desa," kata Anies dalam pemaparannya.
Dia mengatakan pemerintah kota harus siap menghadapinya dengan kebijakan-kebijakan yang dapat mengantisipasi dampak masalah dari urbanisasi. Pasalnya, urbanisasi tidak dapat dihindari.
"Urbanisasi ini adalah inevitable, tidak bisa dihindari. Tetapi, masalah yang ada di sebuah kota, sesungguhnya adalah soal pilihan. Kita memilih membiarkan muncul masalah atau kita memilih untuk mengantisipasi masalah," kata Anies.