PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Sulselrabar tengah mengkaji untuk memberi kompensasi imbas pemadaman listrik bergilir yang sering terjadi dalam sebelum terakhir. Kompensasi tersebut juga sebagai tindak lanjut keluhan warga Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang melapor ke Ombudsman Sulsel.
"Menindaklanjuti keresahan masyarakat mengenai kompensasi manajemen beban akibat kondisi kelistrikan saat ini. PLN memastikan akan menindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif dalam keterangannya, Minggu (5/11/2023).
Ahmad Amirul mengatakan, PLN terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Sistem kelistrikan terganggu akibat fenomena El Nino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel," jelasnya.
Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara. Daerah tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.
Tercatat musim kering yang berkepanjangan telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.
"Untuk memperkuat sistem kelistrikan, PLN memastikan akan berupaya semaksimal mungkin mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di daerah aliran sungai PLTA, relokasi tambahan pembangkit dan menerjunkan ahli di bidang pembangkitan dalam membantu percepatan pemulihan sistem kelistrikan," paparnya.
Ombudsman Sulsel Harap Ada Kompensasi
Ombudsman Sulawesi Selatan (Sulsel) menindaklanjuti laporan warga yang mengeluhkan pemadaman listrik PLN. Pihaknya mendorong ada kompensasi dari pemadaman listrik bergilir yang masih kerap terjadi.
"Kita lihat kemungkinannya sekarang adalah pemberian kompensasi. Ini yang sementara kita lihat bagaimana apa yang realistik sebagai bentuk kompensasi dari PLN kepada masyarakat atas pemadaman bergilir ini," kata Kepala Ombudsman Sulsel Ismu Iskandar kepada detikSulsel, Kamis (2/11).
Ismu pun enggan berspekulasi lebih jauh soal kompensasi yang bisa diberikan. Pihaknya masih fokus melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan bahan keterangan.
"Tapi itu (jenis pemberian kompensasi) masih dalam proses kajian ya, masih proses awal sekali. Jadi belum bisa bicara banyak tentang itu," ucapnya.
Menurutnya, warga turut mempertanyakan langkah yang dilakukan PLN. Selebihnya masyarakat juga meminta ada kompensasi yang diberikan.
"Yang kedua, apa langkah-langkah yang telah dilakukan atau apa yang direncanakan oleh PLN untuk mengantisipasi dampak kekurangan suplai listrik yang ada," sebutnya.
"Yang ketiga, itu potensi tadi, apakah memungkinkan untuk ada kompensasi dari PLN kepada masyarakat," tambah Ismu.
(ata/hsr)