Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kerap mendapat gangguan saat memadamkan api. Petugas yang bertaruh nyawa justru mendapat kekerasan dari warga sumbu pendek alias mudah marah saat di lokasi kebakaran.
Diketahui, ada dua peristiwa tindak kekerasan yang dialami petugas Damkar Makassar selama bulan Oktober 2023. Tidak hanya penganiayaan terhadap petugas, armada damkar juga dirusak.
Peristiwa penganiayaan terhadap petugas damkar saat hendak memadamkan api di Jalan Pongtiku 1 Makassar, Rabu (18/10). Insiden kedua terjadi di Jalan Muhammad Tahir Makassar pada Senin (30/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari detikSulsel, Rabu (1/11/2023), berikut kronologi tindak kekerasan yang dialami petugas Damkar Makassar dari dua peristiwa tersebut:
Petugas Dipukul-Mobil Dilempari Batu
![]() |
Petugas Damkar Makassar menjadi korban penganiayaan warga di Jalan Pongtiku 1, Kecamatan Tallo, Makassar, Rabu (18/10) sekitar pukul 22.05 Wita. Armada Damkar yang diterjunkan juga dilempari batu.
"Ada yang memprovokatori, ada yang melakukan penganiayaan," kata Kabid Damkar Makassar Cakrawala saat dihubungi, Kamis (19/10).
Cakrawala menjelaskan pihaknya awalnya turun ke lokasi usai menerima informasi kebakaran. Menurutnya api yang membakar sebuah bangunan sudah membesar saat pihaknya mendapat laporan.
"Hanya pas menuju ke titik akses lokasi itu memang terjadi penumpukan massa. Akhirnya di situ sedikit menghambat. Ya kan sudah dipenuhi orang semua yang nonton-nonton. Itu krusialnya di situ," ujarnya.
Pihaknya pun segera mempersiapkan peralatan pemadaman api. Namun tiba-tiba sejumlah warga menarik selang air yang disiapkan petugas.
"Warga main tarik saja. Yang kedua juga masyarakat itu seakan-akan mau mengajari petugas untuk yang dia maui," tuturnya.
Petugas sempat memberikan pemahaman kepada warga untuk bersabar. Hanya saja personel Damkar Makassar tiba-tiba dipukul menggunakan benda tumpul.
"Kami anggap itu penganiayaan soalnya. Petugas kami ada yang di-ini (dipukul) benda tumpul, satu orang petugas," bebernya.
Cakrawala mengatakan situasi sempat ikut memanas lantaran warga memaksa armada damkar mendekat ke titik api. Namun justru mobil damkar dilempari baru hingga kaca depannya retak.
"Ada yang memaksakan armada kami masuk lebih dekat ke titik padahal itu kan resistensi bahaya lebih tinggi. Entah melempar itu, akhirnya kaca mobil retak juga satu," imbuhnya.
Cakrawala tidak merinci luka yang dialami rekannya di lokasi kejadian. Namun insiden ini belakangan dilaporkan ke Polsek Tallo atas dugaan penganiayaan dan perusakan mobil Damkar Makassar.
"Petugas satu orang, satu orang petugas. Tapi itu sempat juga dilerai di situ. Kami sudah laporkan ke kepolisian setempat," jelas Cakrawala.
Belakangan, polisi menangkap pria bernama Amir (61) atas dugaan penganiayaan terhadap personel Damkar Makassar. Polisi masih mengejar pelaku lain yang diduga melakukan perusakan.
"Sudah ada mi didapat pelakunya," ujar Kapolsek Tallo AKP Ismail saat dikonfirmasi, Minggu (22/10).
Ismail tidak menjelaskan secara rinci terkait penangkapan Amir. Namun dia menegaskan akan menindak tegas para pelaku.
"Baru satu pelaku yang didapat, saat ini masih dikembangkan," tegasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Personel Damkar Dituding Telat ke TKP
Personel Damkar Makassar, Mudzakkir (40) dipukul warga saat hendak memadamkan kebakaran di Jalan Muh Tahir, Kecamatan Tamalate, Senin (30/10) sekitar pukul 23.30 Wita. Warga yang tersulut emosi sempat merebut selang air dari petugas.
"Dia (petugas Damkar) mau menyiram, dia (warga) rebut selang," kata Danton 5 Damkar Makassar Sudirman usai dikonfirmasi, Selasa (31/10).
Saat kejadian, api membakar total 10 rumah warga. Damkar Makassar pun menerjunkan 17 unit armada dan 6 personel ke lokasi kejadian.
Namun upaya petugas memadamkan api justru dihambat oleh warga. Personel Damkar Makassar dituding lambat ke tempat kejadian perkara hingga berujung terjadinya pemukulan.
"Artinya mengganggu pemadaman. Kita dianggap terlambat apa begitu," tuturnya.
Sudirman tidak merinci peristiwa penganiayaan terhadap petugas. Namun dia menyebut ada dua warga yang melakukan pemukulan.
"Dua (warga yang memukul) belum tahu saya ini namanya," ucap Sudirman.
Peristiwa penganiayaan inipun dilaporkan ke Polsek Tamalate. Pihaknya langsung melapor usai Damkar Makassar memadamkan api di lokasi.
"Iye sudah (melapor ke Polsek Tamalate). Dari tadi malam setelah kejadian sekitar setengah 12," imbuhnya.