Jalan Alauddin Makassar Macet gegara Mahasiswa Demo, Kendaraan Mengular 1 Km

Jalan Alauddin Makassar Macet gegara Mahasiswa Demo, Kendaraan Mengular 1 Km

Muhammad Darwan - detikSulsel
Jumat, 27 Okt 2023 17:13 WIB
Mahasiswa IMM Makassar demo di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani, Makassar. Muhammad Darwan/detikSulsel
Foto: Mahasiswa IMM Makassar demo di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani, Makassar. Muhammad Darwan/detikSulsel
Makassar -

Sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Demo tersebut menyebabkan arus lalu lintas (lalin) macet dengan antrean kendaraan sejauh 1 kilometer.

Pantauan detikSulsel di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani, sekitar pukul 17.00 Wita, massa aksi berkumpul di tepat samping pos polisi lalu lintas. Mereka menutup jalan dengan spanduk dan melakukan bakar ban.

Aksi unjuk rasa tersebut membuat kendaraan tak bisa melintas dari Jalan Sultan Alauddin menuju Jalan AP Pettarani. Sementara polisi di lokasi mengarahkan kendaraan terus menuju Jalan Andi Tonro, Makassar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui aksi demonstrasi dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Makassar. Mahasiswa menuntut pihak kepolisian melakukan evaluasi dugaan tindakan represif oleh oknum anggotanya.

"Tuntutan kami hari ini yang kemudian kami bawa, evaluasi dan hentikan tindakan represif kepolisian kepada masyarakat sipil," ujar koordinator aksi Nasruddin di lokasi.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dia menjelaskan beberapa kasus yang mesti dievaluasi pihak kepolisian. Dia meminta tindakan represif tak terus terulang.

"Kami ingin mengevaluasi kepolisian Republik Indonesia hari ini. Karena kita ketahui bersama bahwa banyak kemudian yang harus dievaluasi. Beberapa kasus contohnya kemarin di Kanjuruhan menembakkan gas air mata satu stadion," kata dia.

"Kemudian ada juga kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Kendari yang ditembak sampai tewas. Baru-baru kasus di Pulau Rempang sudah menjadi rahasia umum bahwa kepolisian melakukan tindakan represif," imbuhnya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads