Dampak kekeringan semakin meluas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bantuan air bersih yang disalurkan ke rumah-rumah warga tak cukup, yang membuat warga sampai rebutan.
Pantauan detikSulsel, Kamis (19/10/2023) malam di BTN Antara, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, warga antrean bantuan air bersih. Satu unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas 4.000 liter air diterjunkan.
Pembagian air bersih awalnya berjalan lancar dengan antrean yang tidak terlalu panjang. Namun semakin lama, warga yang datang semakin banyak dengan membawa galon masing-masing, bahkan sempat tidak tertib karena saling serobot antrean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pada akhirnya tidak semua warga kebagian air bersih. Sebagian warga bahkan ada yang pulang dengan kecewa karena sudah antre namun tidak mendapatkan air bersih.
"Aih, habis (air). Antre tong maki lagi. Tidak cukup memang (1 mobil saja)," keluh salah satu warga Hasnah sembari bersiap pulang dengan membawa tiga galon kosong miliknya.
Warga lainnya, Muhammad Umar mengatakan, pembagian air bersih ini menjadi yang pertama di daerah ini setelah dua hari terakhir, air PDAM tidak mengalir. Praktis warga harus mencari air bersih atau membeli di daerah lain.
"Sudah dua hari tidak jalan air (PDAM). Sumur bor tidak bagus di sini, jadi ambil di rumah keluarga yang bagus airnya (sumur bornya)," kata Muhammad Umar.
Umar mengaku baru kali ini merasakan kesulitan air bersih di rumahnya. Ia pun berharap agar PDAM bisa segera menemukan solusi dari keluhan banyak warga.
"Sudah 23 tahun saya tinggal di sini baru kali ini tidak ada air sama sekali. Harusnya PDAM kasih solusi, karena pembagian ini jelas tidak cukup. Banyak yang tidak dapat," keluhnya.
Diberitahukan sebelumnya, PDAM Makassar melibatkan mobil Damkar hingga mobil di tiap kecamatan untuk mendistribusikan air bersih ke warga. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dampak kesulitan air bersih di sejumlah wilayah.
"Sekarang kan sudah berkembang menjadi 6 kecamatan dibentuklah berdasarkan SK Walikota ada tanggap darurat yang leading sektornya BPBD. Di optimalisasilah di situ mobil-mobil tangki dari Damkar apa semua untuk membantu distribusi air," kata Direktur PDAM Makassar Beni Iskandar saat dihubungi oleh detikSulsel, Selasa (17/10).
Sementara Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan tandon air sudah disebar di 201 titik wilayah terdampak kekeringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tandon itu disalurkan di 5 kecamatan terdampak.
"Sehingga ditentukan satu rumah yang berhak mendapatkan 10 jeriken atau setara dengan 200 liter air. Jadi kita bisa hitung berapa kebutuhan sehari-harinya," kata Fatmawati kepada detikSulsel, Kamis (8/9).
Fatma memaparkan ada 63 mobil tangki yang dikerahkan untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat. Mobil-mobil tangki tersebut di luar dari armada milik PDAM Makassar.
"Ini sudah jalan 63 mobil tangki melayani. Di luar yang dilayani PDAM yah, ini khusus dari mobil kecamatan, Damkar, dan DLHD Kota Makassar," imbuhnya.
(ata/ata)