Kekeringan, Warga di Makassar Keluhkan 2 Bulan Tak Dapat Bantuan Air PDAM

Kekeringan, Warga di Makassar Keluhkan 2 Bulan Tak Dapat Bantuan Air PDAM

Rania Al-Syam - detikSulsel
Kamis, 19 Okt 2023 14:45 WIB
Warga memegang ember saat mengantre untuk mendapatkan bantuan air bersih di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU
Krisis air bersih di Makassar. Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Makassar - Seorang warga bernama Daeng Sina (53) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan tidak pernah mendapat bantuan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Daeng Sina mengaku sudah 2 bulan mengalami kekeringan dan selama ini selalu membeli air sendiri.

"Sudah dua bulan (susah air)," kata Daeng Sina saat wawancarai oleh wartawan lain, Kamis (19/10/2023).

Daeng Sina mengatakan di daerahnya di wilayah Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, kekurangan air. Dia mengaku terpaksa harus membeli air di penjual air galon.

"Belinya bisa 4 ribu satu galon, 3 galon per hari," ujarnya.

Lebih lanjut, Sina mengeluh dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Meskipun diketahuinya ada bantuan air bersih dari PDAM.

"Kelurahan tidak na gubris ki, orang-orang tertentu saja (digubris). RT ku juga begitu, jangankan pembagian air. Itu kelurahan katimbang, banyak warga yang tidak dapat," keluhnya.

Diberitahukan sebelumnya, PDAM Makassar melibatkan mobil Damkar hingga mobil di tiap kecamatan untuk mendistribusikan air bersih ke warga. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dampak kesulitan air bersih di sejumlah wilayah.

"Sekarang kan sudah berkembang menjadi 6 kecamatan dibentuklah berdasarkan SK Walikota ada tanggap darurat yang leading sektornya BPBD. Di optimalisasilah di situ mobil-mobil tangki dari Damkar apa semua untuk membantu distribusi air," kata Direktur PDAM Makassar Beni Iskandar saat dihubungi oleh detikSulsel, Selasa (17/10).

Sementara Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan tandon air sudah disebar di 201 titik wilayah terdampak kekeringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tandon itu disalurkan di 5 kecamatan terdampak.

"Sehingga ditentukan satu rumah yang berhak mendapatkan 10 jeriken atau setara dengan 200 liter air. Jadi kita bisa hitung berapa kebutuhan sehari-harinya," kata Fatmawati kepada detikSulsel, Kamis (8/9).

Fatma memaparkan ada 63 mobil tangki yang dikerahkan untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat. Mobil-mobil tangki tersebut di luar dari armada milik PDAM Makassar.

"Ini sudah jalan 63 mobil tangki melayani. Di luar yang dilayani PDAM yah, ini khusus dari mobil kecamatan, Damkar, dan DLHD Kota Makassar," imbuhnya.


(ata/nvl)

Hide Ads