Pj Gubernur Sulsel Gaet Arab Saudi Budi Daya Pisang, Akan Tanam 7 Juta Pohon

Pj Gubernur Sulsel Gaet Arab Saudi Budi Daya Pisang, Akan Tanam 7 Juta Pohon

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 19 Okt 2023 13:47 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengatakan akan menjalin kerja sama program budi daya pisang dengan Arab Saudi. Bahtiar mengungkapkan saat ini sudah ada 7 juta pohon pisang yang sudah ditanam.

"Saya sudah menggandeng swasta. Minggu depan, kami akan tanda tangan dengan Saudi Arabia untuk MoU. Mereka akan membeli berapa pun produksi pisang di Sulsel," kata Bahtiar saat sambutan dalam rapat paripurna HUT ke-354 Sulsel di DPRD Sulsel, Kamis (19/10/2023).

Bahtiar mengatakan saat ini ada 5 juta hektare lahan yang bisa dimanfaatkan. Lahan itu juga dikembangkan untuk program budi daya pisang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 5 juta hektare lahan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang saya ikhtiarkan untuk dijadikan komoditas baru di Sulsel," paparnya.

Bahtiar sesumbar jika saat ini ada 3.540 hektare yang ditanami pohon pisang. Di atas lahan itu, sudah ditanami sebanyak 7 juta pohon pisang.

ADVERTISEMENT

"Datanya hari ini ternyata di Sulsel, sudah ditanam pisang 3.540 lebih hektare yang hari ini sudah ada. Artinya, di Sulsel hari ini sudah ada 7 juta pohon pisang, tinggal digandakan menjadi 1 miliar pohon pisang," kata Bahtiar.

Dia berharap program budi daya pisang ini bisa terus dikembangkan. Menurutnya, pisang termasuk komoditas unggulan Sulsel.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi sumber alternatif masa depan Sulsel di masa akan datang," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Bahtiar juga mengatakan akan fokus menangani persoalan stunting. Dia menyebut Sulsel butuh 1 miliar butir telur untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Bagaimana menangani stunting kalau telurnya tidak ada. Kalau stunting 27 persen, kita membutuhkan butir telur minimal 1 miliar butir telur satu tahun untuk mengatasi stunting," ucap Bahtiar.

Dia lantas menyebut berbagai upaya terus dilakukan demi mengatasi berbagai persoalan yang ada. Namun demikian angka kemiskinan, stunting hingga pengangguran masih tinggi.

"Datanya masih menunjukkan 8,7% kemiskinan, pengangguran 5%, stunting 27," pungkasnya.




(sar/nvl)

Hide Ads