Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengaku membutuhkan satu miliar butir telur untuk mengatasi stunting usai disoroti Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Iman Santoso di Rapat Paripurna HUT ke-354 Sulsel. Bahtiar menegaskan komoditas peternakan juga harus ditingkatkan untuk menangani persoalan itu.
"Bagaimana menangani stunting kalau telurnya tidak ada. Kalau stunting 27 persen, kita membutuhkan butir telur minimal 1 miliar butir telur satu tahun untuk mengatasi stunting," ucap Bahtiar dalam pidato peringatan Hari Jadi Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Kamis (19/10/2023).
Bahtiar mengatakan peternakan harus menjadi perhatian untuk dikembangkan. Menurutnya, Sulsel punya komoditi unggulan di sektor peternakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka peternakan harus bisa kita lihat. Kita punya potensi peternakan cuma belum kita jadikan sebagai komoditi sumber penghasilan utama masyarakat," tambahnya.
Dia mengaku Pemprov Sulsel terus mengatasi berbagai persoalan yang ada. Namun demikian angka kemiskinan hingga pengangguran masih tinggi.
"Datanya masih menunjukkan 8,7% kemiskinan, pengangguran 5%, stunting 27," ungkap Bahtiar.
Bahtiar menganggap potensi saat ini belum mendapatkan perhatian yang besar. Dia lantas menyinggung salah satu program prioritasnya untuk membangun rumpon ikan demi mengentaskan kemiskinan.
"Maka saya memberi solusi, kembali lah kepada alam kita yang kita punya, bukan alamnya orang. Alamnya Sulsel, laut, bagaimana laut ini kita membuat ikan banyak," jelasnya.
Bahtiar mengaku program tersebut masuk dalam prioritas di APBD tahun 2024. Dia menargetkan dalam waktu 6 bulan hasil dari program itu sudah bisa terlihat.
"Maka saya tawarkan 2024 fokus mi anggaran ini kita membuat rumah rumah ikan, terumbu-terumbu karang supaya ikan dalam 6 bulan bisa banyak, bisa lebih banyak dari ikan di Thailand," tutur Bahtiar.
Sebelumnya diberitakan, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Iman Santoso menyoroti stunting saat rapat paripurna HUT ke-354 Sulsel. Totok mengatakan angka stunting sudah menurun namun masih perlu ditekan ke angka terendah.
"Kedua stunting, ini prihatin. Stunting kita masih 27% walaupun sudah ada penurunan dari 34% digenjot terus. Tetapi Pak Jokowi menyampaikan 2024 (di bawah) 14%," ucapnya.
Dia mengaku anggaran penanganan stunting sudah ada di masing-masing daerah. Totok berharap sinergi antara instansi diperkuat untuk bersama-sama menangani hal tersebut.
"Tentunya ini kerja keras kita dan anggaran sudah ada, tinggal bagaimana mengurangi dampak stunting ini," pungkasnya.
(sar/ata)