Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel) Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengungkap kasus korupsi saat rapat paripurna peringatan HUT ke-354 Sulsel. Leonard mengaku prihatin angka perkara korupsi sudah tinggi mencapai 92 kasus selama 8 bulan dirinya menjabat.
Leonard awalnya menyampaikan kebanggaannya atas sejumlah capaian dan prestasi yang diraih Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Kamis (19/10). Dia lalu memohon maaf karena harus mengungkap total perkara korupsi di Sulsel.
"Dalam 8 bulan saya selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel, ada rasa keprihatinan yang mendalam dari saya dan seluruh jajaran kejaksaan dan mohon maaf harus saya sampaikan di hadapan seluruh wakil dan rakyat dan seluruh masyarakat," ucap Leonard di hadapan anggota DPRD Sulsel, Kamis (19/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leonard merincikan dari total 92 perkara, ada 21 perkara ditangani Kejati Sulsel. Sisanya merupakan kasus yang tersebar di tiap kejaksaan negeri di Sulsel.
"Saat ini Kejati Sulsel telah menangani penyidikan perkara korupsi untuk kejaksaan tinggi 21 perkara. Sedangkan penyidikan di kejaksaan negeri se-Sulawesi Selatan sebanyak 71 perkara dan total perkara korupsi yang ditangani selama saya 8 bulan, (total) 92 perkara," sebutnya.
Dia pun berharap Hari Jadi Sulsel menjadi momen untuk memperkuat pencegahan kasus korupsi. Leonard berharap hal ini turut menjadi atensi bersama unsur Forkopimda Sulsel.
"Karena itu besar harapan saya pada peringatan Hari Jadi Sulsel tahun ini dan dikaitkan dengan tema, 'Era Baru Sulawesi Selatan Menuju Indonesia Maju', saya mengajak kita semua untuk bersama-sama membangun Sulsel yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme," tutur Leonard.
Pihaknya pun berkomitmen untuk membantu pemerintah mengawal penegakan hukum di Sulsel. Leonard pun meminta kerja sama dengan seluruh stakeholder.
"Kami akan terus bekerja bersama dengan DPRD, Pemerintah Provinsi Sulsel dan seluruh stakeholder lainnya guna memastikan bahwa keadilan dan kepastian serta kemanfaatan hukum menjadi landasan bagi kemajuan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Iman Santoso menyoroti masalah inflasi, stunting hingga kekeringan saat rapat paripurna HUT ke-354 Sulsel. Totok mengungkap inflasi Sulsel sudah di angka 2,38, namun masih perlu ditekan hingga di di bawah 2,24.
"Kedua stunting, ini prihatin. Stunting kita masih 27% walaupun sudah ada penurunan dari 34% digenjot terus. Tetapi Pak Jokowi menyampaikan 2024 (di bawah) 14%," ucap Totok saat sambutan di Gedung DPRD Sulsel.
Totok turut menyinggung persoalan kekeringan di tengah musim kemarau. Dia berharap Pemprov Sulsel bisa melakukan ikhtiar untuk mengatasi persoalan ini.
"Kemarin dari Pemprov sudah ada program hibah Rp 5 miliar untuk membantu pembuatan pompa air. Saya lihat bupati dan wali kota juga sudah melangkah. Mari sama-sama percepatan kegiatan ini sehingga dalam waktu dekat, bisa dibantu dengan upaya-upaya kita," jelasnya.
(sar/ata)