DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar rapat paripurna terkait peringatan HUT ke-354 Sulsel. Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari menyinggung Wali Kota Parepare Taufan Pawe yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Pantauan detikSulsel di gedung DPRD Sulsel, Kamis (19/10/2023), Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin tampak hadir dengan mengenakan pakaian adat Bugis Makassar berwarna merah. Bahtiar memakai jas tutu dan songkok recca yang dibalut lipa sabbe.
Bahtiar tampak duduk didampingi dengan para pimpinan DPRD Sulsel yang juga berbusana adat hingga rapat paripurna dimulai. Begitupula dengan unsur Forkopimda Sulsel, bupati dan wali kota di Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat membuka rapat paripurna, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina awalnya menyapa satu per satu para peserta yang hadir. Saat tiba giliran bupati dan wali kota di Sulsel, Andi Ina terlihat mencari sosok Taufan Pawe.
"Hampir saya mau menyapa Pak Ketua saya, Taufan Pawe, tapi sepertinya diwakili," ucap Andi Ina di hadapan peserta rapat.
Andi Ina menyebut Taufan Pawe sebagai sesama pengurus Golkar Sulsel. Taufan Pawe merupakan Ketua DPD I Golkar Sulsel.
"Saya harus sebut ini, karena beliau ketua saya, tapi beliau tidak hadir," tuturnya. Andi Ina pun kemudian melanjutkan menyapa para peserta rapat lainnya.
Diketahui, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sedianya diundang hadir dalam rapat paripurna HUT ke-354 Sulsel. Namun belakangan, Tito dipastikan batal menghadiri puncak peringatan Hari Jadi Sulsel.
Sebelumnya, sejumlah rangkaian acara digelar menyambut peringatan HUT Sulsel, seperti doa bersama hingga pesta rakyat yang dimulai pada 18-21 Oktober. Pentas seni dan budaya juga digelar di Pantai Losari, Rabu (18/10) malam.
"Kita patut bersyukur, tanah kita Sulsel ini melahirkan banyak kebaikan, orang-orang Sulsel itu menyebar ke seluruh dunia dan banyak melahirkan pemimpin," ujar Bahtiar usai Rakor Pemantapan HUT Sulsel Ke-354 Tahun 2023, di Kantor Gubernur Sulsel dalam keterangannya, Rabu (18/10).
Bahtiar mengungkap momentum ini digunakan untuk merenung, melakukan introspeksi dan evaluasi. Menurutnya, Sulsel baru ke depan harus dibangun dengan paradigma baru dan pola pikir yang baru.
"Sulsel bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati. Serta Sulsel juga bagian dari peradaban dunia yang memasuki dunia baru," jelasnya.
(sar/asm)