"Kami sudah daftarkan di Provinsi Sulsel. Kami usulkan 20-30 hektare lahan yang siap digunakan untuk program budi daya pisang," kata Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Parepare Wildana saat dikonfirmasi, Kamis (19/10/2023).
Wildana menyampaikan, lokasi penanam budi daya pisang tersebut tersebar di sejumlah wilayah yang ada di Kota Parepare. Mayoritas kata dia, akan ditanam di Kecamatan Bacukiki.
"Tidak satu kawasan ini tapi tersebar. Dominan di Kecamatan Bacukiki, terus ada juga di Bacukiki Barat dan Kecamatan Soreang," paparnya.
Dia menjelaskan lahan untuk program budi daya pisang tersebut terdiri dari lahan milik Pemkot Parepare dan juga lahan milik warga. Dia memastikan warga menyambut positif program tersebut.
"Alhamdulillah kalau warga di Parepare ikut ji ke pemerintah. Jadi itu lahan sebagian punya pemerintah yang nganggur dan ada juga lahan milik warga," paparnya.
Untuk jenis tanaman pisang yang akan dibudidaya, Wildana mengaku belum mendapatkan detailnya. Ia mengaku masih menunggu info berikutnya terkait jenis bibit pisang yang akan dibagikan untuk ditanam.
"Belum ada info dari provinsi, hanya disampaikan akan ada pembagian bibit tanaman pisang dan tiap daerah diminta mendata kemampuan berapa hektare lahan yang akan disiapkan," imbuhnya.
Untuk diketahui, Pemprov Sulsel menganggarkan Rp 30 miliar untuk program ketahanan pangan budi daya pisang tahun 2023. Pemerintah desa juga diminta mendukung program tersebut dengan mengalokasikan 40% dari total dana desa yang dikelola.
"Bibit (pisang) sesuai kemampuan anggaran, tadi pak gub sudah mengatakan kurang lebih Rp 30 miliar. Ini semua kita maksimalkan," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel Imran Jausi saat rakor di Baruga Pattingalloang Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (28/9).
Imran mengatakan anggaran Rp 30 miliar untuk jangka pendek. Dia berharap ketika tahap pertama program budi daya pisang ini berhasil, pihaknya bisa memproduksi sendiri.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mendorong gerakan budi daya pisang. Bahtiar menargetkan 500 hektare lahan yang bisa dikelola untuk menghasilkan satu miliar pohon pisang.
Bahtiar mengatakan program ini bagian dari upaya meningkatkan daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi. Di satu sisi, kebijakan ini diklaim bisa memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan.
"Pengembangan budidaya pisang seluas 500 ribu hektare. Jika per hektar minimal 2.000 ribu pohon, maka akan ada satu miliar pohon pisang di Sulsel," ujar Bahtiar dalam keterangannya, Sabtu (30/9).
Menurut Bahtiar, jika program budidaya pisang ini berhasil, Sulsel akan menyaingi Davao, Thailand yang memiliki 450 hektare tanaman pisang. Dia menyebut Sulsel memiliki potensi lahan yang tidak produktif untuk ditanami pohon pisang.
"Sulsel bahkan punya potensi dua juta hektare lahan tidak produktif yang bisa ditanami. Satu tahun ke depan, hingga 2024 mendatang, minimal kita budidaya pisang di 100 ribu hektare lahan," tuturnya.
(ata/asm)