Kebakaran hutan di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil dipadamkan setelah memakan waktu 5 hari. Akibat kebakaran itu 150 hektare kawasan hutan hangus.
"Iya setelah 5 kebakaran hutan baru tim gabungan bisa padamkan api," kata Kepala BPBD Enrekang Arsil Bagenda, Selasa (17/10/2023).
Arsil mengungkapkan, api yang membakar hutan di Kecamatan Enrekang itu baru bisa dipadamkan pada Jumat (13/10). Meski begitu, pihaknya masih melakukan patroli untuk mengantisipasi munculnya api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumat kemarin baru bisa dipadamkan semuanya. Tapi kita masih berjaga karena biasanya dalam kondisi kemarau seperti ini api sering kali terjadi," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Mata Allo Iswahyudi mengutarakan, akibat kebakaran hutan tersebut 150 hektare areal kawasan hutan hangus.
"Dari data kami per hari ini seluas 150 hektare kawasan hutan lindung di Enrekang terbakar," ucapnya.
Tak hanya itu, dia menyebut sebanyak 50 kubik kayu rimba di dalam hutan ludes terbakar. Dia menduga api pertama kali muncul setelah adanya warga yang mencari madu di dalam hutan.
"Luas keseluruhan kawasan hutan lindung di Enrekang itu 68 ribu hektar, sudah 150 hektare terbakar dan kurang lebih 50 kubik kayu rimba yang terbakar akibat kebakaran kemarin," ujarnya.
"Masih dalam penyelidikan sebenarnya, tapi dugaan kami awal api muncul saat warga mencari madu hutan," tandas Iswahyudi.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari unsur Damkar, BPBD, TNI, Polri dan warga setempat berjibaku untuk memadamkan api di dalam hutan Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang yang muncul pada Senin (9/10).
Beruntung, beberapa titik hutan yang terbakar bisa langsung dipadamkan sebelum memasuki wilayah pemukiman warga.
"Tidak sempat ji masuk pemukiman, beruntung kita bisa padamkan sebelum itu terjadi," kata Kepala BPBD Enrekang Arsil Bagenda.
(asm/sar)