"Kalau dari pantau satelit pihak kehutanan, luas hutan yang terbakar sudah lebih 50 hektare," kata Kepala BPBD Enrekang Arsil Bagenda kepada detikSulsel, Kamis (12/10/2023).
Arsil mengungkapkan, penyebab kebakaran hutan tersebut dipicu saat warga melakukan kegiatan memburu madu hutan. Dalam kegiatan tersebut kata dia, warga menggunakan api hingga menyebabkan kebakaran.
"Kalau info dari kepolisian dan TNI, itu api mulai muncul saat warga mencari madu hutan. Kemungkinan itu penyebab kebakaran, karena melakukan aktivitas mencari madu itu kan biasanya warga menggunakan api," ungkapnya.
Dia menambahkan, musim kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat hutan mengalami kekeringan. Hal ini mengakibatkan api dengan cepat menyebar dan membakar areal hutan.
"Ditambah lagi kering kan, jadi api kecil saja itu sangat mudah membesar dan cepat menyebar," tutur Arsil.
Saat ini tim gabungan dari unsur Damkar, BPBD, TNI, Polri dan warga setempat masih berjibaku untuk memadamkan api yang berada di beberapa titik. Lima armada pemadam diturunkan untuk menanggulangi meluasnya kebakaran hutan tersebut.
"Tim di lapangan masih berusaha untuk memadamkan api agar tidak meluas. Jadi tidak sampai ke pemukiman warga karena cepat kita antisipasi semalam," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan di Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang itu sudah memasuki hari keempat. Api pertama kali meluas dan membakar hutan pada Senin (9/10) hingga saat kini.
"Sudah masuk hari keempat ini (kebakaran) kami masih berusaha melakukan pemadaman," jelasnya.
(sar/asm)