Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin meminta organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sulsel untuk melakukan penghematan belanja tahun 2023 senilai Rp 1,2 triliun. Kebijakan ini imbas adanya defisit APBD sebesar Rp 1,5 triliun.
Bahtiar awalnya menyinggung pengelolaan APBD Sulsel yang pengeluarannya lebih besar daripada pendapatan. Kondisi itulah yang menurutnya memicu terjadinya defisit anggaran.
"Maka kami lakukan penghematan, penyesuaian di tahun ini. Seluruh program-program, mulai hari ini sampai 30 Desember, seluruh dinas saya lakukan penghematan," kata Bahtiar di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (14/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahtiar menyebutkan penghematan anggaran yang bisa dilakukan mencapai Rp 1,12 triliun. Penghematan ini dilakukan agar Pemprov Sulsel bisa membayar utang secara bertahap.
"Maksimal saya lakukan penghematan adalah Rp 1,12 triliun. Saya masih punya utang yang belum bisa saya bayar tahun ini Rp 500 lebih, yang harus meluncur di tahun yang akan datang," jelasnya.
Bahtiar berharap seluruh pegawai Pemprov Sulsel bisa memahami situasi ini. Menurutnya, langkah ini agar masalah di kemudian hari tidak menumpuk.
"Dan teman-teman saya pimpinan OPD Pemprov Sulsel dan khususnya 24.000 yang bertugas di Sulsel ini. Meskipun saya lakukan penghematan ini kita kasihan mereka itu. Tinggal biaya operasional sedikit aja sampai Desember. Puasa," tuturnya.
Menurutnya inilah sebagai bentuk pengorbanan ASN sebagai petugas pelayanan publik. Tujuannya demi memperbaiki tata kelola keuangan yang lebih.
"Tapi kawan-kawan berkorban demi kepentingan masyarakat dan pemerintahan Sulsel. Supaya tidak terus menerus kita mengulang dari waktu ke waktu. Kita perbaiki tata kelola keuangan, tata kelola perencanaan pembangunan di Sulawesi Selatan," papar Bahtiar.
Sebelumnya diberitakan, Bahtiar blak-blakan mengungkapkan kondisi keuangan Pemprov Sulsel di hadapan anggota DPRD Sulsel, Rabu (11/10). Saat itu Bahtiar tengah berpidato dalam rapat paripurna dengan agenda pengantar nota keuangan dan RAPBD 2024
"Hari ini saya harus terbuka ke semua yang terhormat semua pimpinan dan anggota DPRD yang ada, kita defisit Rp 1,5 triliun, Sulsel ini bangkrut," kata Bahtiar.
Bahtiar mengaku tidak menyangka kondisi ini terjadi di awal kepemimpinannya. Dia menganalogikan Pemprov Sulsel sebagai kapal yang sudah lama tenggelam sebelum dinakhodai oleh dirinya.
"Saya ini pemimpin nakhoda, kapal Sulsel sudah tenggelam. Pilihannya dua, siap-siap untuk tenggelam atau saya ambil upaya penyelamatan," imbuhnya.
Bahtiar juga meminta OPD agar menyetop belanja daerah yang bukan menjadi program prioritas Pemprov Sulsel. Salah satu belanja yang bisa ditekan dalam hal ini berupa anggaran operasional.
"Maka caranya menyelamatkan kabupaten ini hentikan semua program. Anak-anak tidak usah belanja lagi, kenapa kita mau belanja (sementara) masih ada utang," tegasnya.
(sar/hmw)