Rektor nonaktif Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Basri Modding buka suara soal dana Rp 28,5 miliar yang disebut ia kembalikan ke rekening yayasan. Basri berdalih dana tersebut hanya dipindahkan dari rekening khusus proyek ke rekening yayasan.
Hal tersebut disampaikan Basri di Gedung Rektorat UMI Makassar, Selasa (11/10/2023). Basri awalnya membantah dirinya melakukan pengembalian dana ke rekening Yayasan Wakaf UMI.
"Seperti yang beredar di media itu pengembalian Rp 28 miliar. Itu bukan pengembalian. Ini yang perlu diketahui," ujar Basri Modding kepada wartawan.
Basri menjelaskan uang Rp 28 miliar itu merupakan uang proyek yang disetorkan ke rekening yayasan. Dia mengatakan uang tersebut sebelumnya disimpan di rekening khusus proyek.
"Tetapi karena ada rapat yayasan bahwa rekening proyek yang ada sebaiknya dileburkan, dimasukkan kembali ke rekening yayasan. Jadi bukan pengembalian dana, ini perlu saya luruskan, tidak ada pengembalian dana," ucapnya.
Dia mengatakan rekening proyek tersebut selama ini sangat membantu pencairan dana lebih cepat. Sebab kata dia, rekening tersebut dijadikan tempat transit agar tak lagi diproses dari awal.
"Karena kalau ada rekening proyek menurut pimpro (pimpinan proyek) itu lebih memudahkan, lebih cepat dari pada diproses dari awal, berminggu-minggu baru cair, tapi kalau ini (rekening proyek) langsung diambilkan di rekening proyek," dalih Basri.
Basri Anggap Isu Uang Rp 28 M Dipelintir
Basri menuturkan, pihak yayasan belakangan tidak mengizinkan adanya rekening proyek, sehingga rekening itu ditutup. Isinya pun dimasukkan kembali ke rekening Yayasan Wakaf UMI.
"Menurut hasil rapat pengurus (yayasan) tidak boleh ada rekening (proyek), tutup (yang rekening proyek) dimasukkan (dana) ke rekening yayasan," ujarnya.
Dia pun menyayangkan pihak yang memelintir isu ini yang menyebut pengembalian dana hasil korupsi. Dia kembali menegaskan bahwa uang Rp 28,5 miliar itu bukan hasil korupsi.
"Dipelintirkan bahwa itu pengembalian dana korupsi, astagfirullahaladzim, berdosa dan Inssyaallah dilaknat oleh Allah. Bahaya itu, jadi saya luruskan bahwa itu tidak benar. Saya tidak takut sama manusia, saya takut sama Allah saja," katanya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
(asm/hsr)