Penyandang Disabilitas Tampilkan 15 Tarian Nusantara di Forum ASEAN Makassar

Penyandang Disabilitas Tampilkan 15 Tarian Nusantara di Forum ASEAN Makassar

Rania Al-Syam - detikSulsel
Selasa, 10 Okt 2023 22:37 WIB
Penyandang disabilitas tampilkan tarian nusantara dalam Gala Dinner ASEAN High-Level Forum (AHLF) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: ASEAN High-Level Forum (AHLF) di Makassar. (Rania Al-Syam/detikSulsel)
Makassar -

Penyandang disabilitas tampilkan tarian nusantara dalam Gala Dinner ASEAN High-Level Forum (AHLF) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Total ada 15 tarian nusantara yang dipentaskan oleh 116 orang penari disabilitas.

"Ada 116 orang penari, pentaskan 15 tarian Indonesia," ujar Tim Art Performance AHLF Makassar Nursanti dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).

Gala Dinner ASEAN High-Level Forum berlangsung di Benteng Rotterdam Kota Makassar, Selasa (10/10) malam. Kegiatan itu bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia khususnya tari-tarian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertunjukan ini dibuka dengan Tari Angngaru dari Gowa yang dibawakan oleh Komunitas Anak Down Syndrom Sulsel. Lalu Tari Bambangan Cakil dari Sari Surakarta yang ditampilkan penyandang disabilitas Karanganyar dan Tari Pakarena yang ditampilkan Sekolah Luar biasa Negeri (SLBN) Sulsel.

Pertunjukan ini juga dimeriahkan Tari Linda Kendari yang dibawakan oleh PM Sentra Meohai Kendari dan Tari Mappadendang dari Makassar yang ditampilkan oleh Belantara Budaya Indonesia. Tari Kinang Kilaras dari Betawi ditampilkan oleh Belantara Budaya Indonesia dan diikuti Tari Tanggai dari Palembang.

ADVERTISEMENT

Selain itu, AHLF juga memperkenalkan Tari Indang Padang yang di bawakan oleh UPTD PSBG Sumbar dan Tari Saman yang ditampilkan SLB Karya Mulia Surabaya. Kemudian disambung Tari Puspanjali oleh YCMU Bali dan Tari Mokambu dari Sulawesi Tengah.

Berikutnya ada Tari Dugderan oleh SLBN Surabaya dan Tari Badaya Wayang Sunyi oleh Deaf Art Bandung. Pertunjukan tari ini ditutup dengan penampilan Tari Seret Konde oleh Kampung Inklusi Banyuwangi dan Penari Barong dari Bali.

Terpisah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan para penyandang disabilitas diberikan kekurangan dan kelebihan. Mereka lalu berlatih bersama untuk pertunjukan tari.

"Saya katakan kita yang mungkin kondisi normal kita gabung dari seluruh Indonesia, mereka gabung, mereka berlatih menari. Mereka kemudian apa namanya medley yang dimana musik musiknya berbeda," katanya Risma kepada wartawan, Selasa (10/10).

Risma menegaskan para penyandang disabilitas memiliki kemampuan dan mampu menari. Bahkan dalam pertunjukan ini, para peserta hanya memiliki waktu kurang lebih satu pekan untuk berlatih.

"Kita melihatnya mereka kekurangan, tapi sebelumnya belum tentu. Itu kita harus gali potensi mereka, mereka bisa memaksimalkan potensi mereka itu yang saya percaya," katanya.




(hsr/hsr)

Hide Ads