Sejumlah guru honorer merusak kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kepulauan Yapen, Papua. Mereka mengamuk lantaran kecewa tidak lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Insiden perusakan itu terjadi pada Rabu (4/10). Kaca kantor BKPSDM Kepulauan Yapen pun pecah akibat ulah oknum guru honorer yang menuntut transparansi hasil seleksi.
"Ya, kami sangat menyayangkan sekali aksi pengrusakan ini ya, seharusnya aksi tidak terpuji itu tidak dilakukan meski kekecewaan itu ada," tutur Sekda Kabupaten Kepulauan Yapen Erny Renny Tania kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erny mengaku bakal mengevaluasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga. Apakah ada langkah untuk antisipasi aksi perusakan ini atau tidak.
"Saya ngecek petugas Satpol PP yang berjaga saat kejadian. Apakah mereka sudah menjelaskan prosedur atau tidak untuk menghalangi aksi pengrusakan itu," imbuhnya.
Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Yapen Cyfrianus Mambay mengaku belum mengetahui secara pasti honorer yang lolos CPNS. Sebab, dia hanya melanjutkan kepemimpinan Bupati sebelumnya.
"Para honorer ini yang telah melakukan pemberkasan melalui prosedur yang jelas, yakni masa kerja honorer 5 tahun, nama-nama yang ada itu saya tidak tahu, saya hanya melanjutkan kepemimpinan sebagai Penjabat Bupati," kata Cyfrianus.
Menurut Cyfrianus, proses pemberkasan CPNS itu dilakukan sebelum dirinya menjabat sebagai Pj Bupati. Karena itu, dia tidak bisa memutuskan nama-nama yang lolos dalam CPNS.
"Pemberkasan dilakukan sebelum saya memimpin. Saya tidak bisa ganggu hal itu, yang keluar nama-nama itulah yang memang sudah sesuai dengan prosedurnya," ungkapnya.
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih menjelaskan sampai saat ini pihak pemerintah belum melaporkan aksi perusakan ini. Kendati begitu, polisi bakal menyelidiki lebih dalam terkait aksi ini.
"Sementara didalami oleh pihak Reskrim orang-orang yang melakukan pengrusakan," pungkas Herzoni Saragih.
(sar/ata)