Ilmuwan Nasa Ungkap Penyebab New York Tenggelam Lebih Cepat

Ilmuwan Nasa Ungkap Penyebab New York Tenggelam Lebih Cepat

Tim detikINET - detikSulsel
Senin, 02 Okt 2023 17:00 WIB
Cars are submerged in a flooded street after heavy rains as the remnants of Tropical Storm Ophelia bring flooding across the mid-Atlantic and Northeast, in New York City, U.S., September 29, 2023.  REUTERS/Andrew Kelly
Curah hujan tinggi akibatkan banjir parah di New York. Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Jakarta -

New York merupakan salah satu kota terpadat di AS yang dipenuhi gedung pencakar langit. Di balik kemegahan gedung-gedung pencakar langitnya, kota tersebut kini mulai tenggelam karena beban yang ditimbulkannya sendiri.

Dilansir dari detikINET, hal tersebut terungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory NASA dan Rutgers University. Penelitian tersebut menunjukkan dengan tepat berbagai lokasi di kota yang tenggelam dengan tingkat yang berbeda-beda.

Menurut para ilmuwan, tingkat tenggelamnya kapal di lokasi-lokasi tersebut lebih cepat daripada rata-rata 1,6 milimeter per tahun yang dialami wilayah Kota New York lainnya. Beberapa kawasan yang terpantau tenggelam lebih cepat di antaranya adalah Bandara LaGuardia, Stadion Arthur Ashe, dan Pulau Coney.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari WIO News, para peneliti menemukan fakta bahwa dari tahun 2016 hingga 2023, landasan pacu LaGuardia dan Stadion Arthur Ashe tenggelam masing-masing sebesar 3,7 dan 4,6 millimeter per tahun.

Seluruh kota juga tenggelam akibat beban gedung pencakar langit. Titik yang baru teridentifikasi semakin menyusut karena wilayah ini berada di atas gletser kuno yang menyusut.

ADVERTISEMENT

Kondisi tersebut bisa terjadi karena karena dua faktor, yaitu alam dan manusia. Demikian menurut studi tersebut.

Sekitar 24 ribu tahun yang lalu, gletser kuno menutupi sebagian besar New England. Sementara itu, dinding es setinggi lebih dari satu mil kini menutupi tempat yang sekarang disebut Albany di bagian utara New York.

Beberapa Daerah Mulai Terangkat

Selain temuan bahwa beberapa wilayah mulai tenggelam, tim juga menemukan area yang mengalami kenaikan. Daerah East Williamsburg, Brooklyn, Woodside, dan Queens ditemukan masing-masing meningkat sekitar 1,6 mm dan 6,9 mm per tahun.

Menurut Rekan penulis studi tersebut, Robert Kopp dari Rutgers University, pemompaan air tanah dan sumur injeksi yang digunakan untuk mengolah air yang tercemar mungkin berperan dalam pengangkatan wilayah tersebut. Kendati demikian, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan dugaan tersebut.

Studi ini dilakukan oleh tim ilmuwan NASA dan peneliti di Rutgers University di New Jersey untuk menganalisis kota seluas 302,6 mil persegi yang terdiri dari lima wilayah: Manhattan, Queens, Brooklyn, Bronx, dan Staten Island.

Para peneliti mengukur pergerakan tanah vertikal ke atas dan ke bawah, atau pengangkatan dan penurunan permukaan tanah di Kota New York dari tahun 2016 hingga 2023.

Pekerjaan ini melibatkan penggunaan teknik penginderaan jarak jauh interferometric syntetic aperture radar (InSAR) yang menggabungkan dua atau lebih observasi 3D pada wilayah yang sama untuk mengungkap gerakan permukaan atau topografi.




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads